Komunitas
GALERI FOTO - Lima Tahun Komunitas VES: Bergerak atas Rasa Kekeluargaan
Menjadi keluarga tak harus ada pertalian darah. Komunitas VES (Vitara Escudo Sidekick) Chapter Jambi menunjukkan bahwa mereka
Penulis: Teguh Suprayitno | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM - Menjadi keluarga tak harus ada pertalian darah. Komunitas VES (Vitara Escudo Sidekick) Chapter Jambi menunjukkan bahwa mereka adalah sebuah keluarga yang hangat.
Kehangatan mereka terlihat setiap kali kumpul. Saban bulan mereka rutin buat ketemuan yang bisa menguatkan hubungan kekelurgaan.
"Biasanya kita kumpul di Kotabaru, kadang di Telanai, tergantung kesepakatan kawan-kawan. Yang pasti setiap bulan kita selalu kumpul minimal sekali," kata Teguh Pribadi, Ketua VES Chapter Jambi, kemarin.

Setiap kali kumpul, mereka akan bertukar cerita soal keluarga hingga urusan mobil. Apalagi kalau kendaraan mereka ada yang rewel, saat itulah mereka akan berbagi pengalaman dan juga tips.
Komunitas ini mulanya adalah sebuah grup facebook para penyuka mobil Vitara, Escudo dan Sidekick. Dari dunia maya mereka saling bertukar pengalaman soal perawatan mobil, sparepart dan banyak lainnya. Dari sana muncul gagasan untuk membuat komunitas, akhirnya para pecinta mobil SUV pabrikan Suzuki ini memutuskan untuk membuat sebuah komunitas bernama VES Community Chapter Jambi, pada 6 Agustus 2012.
Memasuki usia hampir setengah dasawarsa, semua anggota komunitas ini masih kompak. Dalam komunitas ini punya 20 orang lebih anggota yang aktif, untuk di Kota Jambi. Komunitas VES juga punya sub region yang ada hampir di setiap kabupaten.

Anggota komunitas VES rata-rata suka offroad dan touring. Mendatang, mereka akan punya hajatan besar, seluruh anggota VES se-Indonesia kumpul di Bromo untuk acara festival ke-2.
Seperti komunitas lainnya, komunitas VES ini punya markas besar, lokasinya ada di bengkel Teguh Jaya Abadi di kawasan Simpang Kawat, tak jauh dari dealer mobil Suzuki. Tempat itu seperti rumah kedua untuk tempat singgah para anggota komunitas VES.
Bergerak atas rasa kekeluargaan, kepekaan mereka pun tidak sebatas pada keluarganya di dalam komunitas, tetapi kepekaan mereka berikan pada semua yang membutuhkan uluran tangan. Beberapa kali mereka memberikan santunan pada anak-anak yatim di panti asuhan, dan membantu menyuplai bantuan untuk korban banjir.

Teguh berharap, komunitas yang ia komandani kini, bisa terus kompak untuk maju bersama dan berkembang menjadi komunitas besar di Jambi.
