Alokasi Dana Desa
Kades Penuhi Kantor BPKAD
Puluhan Kepala Desa (Kades) dan perangkat desa terus memadati kantor BPKAD Kerinci untuk melaksanakan pencairan ADD dan dana desa,
Penulis: hendri dede | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Selasa (13/6). Hal ini dikarenakan semakin singkatnya waktu pencairan, sedangkan para perangkat desa belum gajian mendekati persiapan lebaran.
Seorang kepala Desa Kerinci, Edi membenarkan dia dan rekan sesama Kades kini berusaha menyelesaikan secepat mungkin proses pencairan ADD dan dana Desa karena kebutuhan yang mendesak. Saat ini ada sejumlah Kades yang masih menunggu hasil evaluasi untuk pencairan
"Ada kades yang baru bisa mencairkan ADD sambil menunggu pencairan dana desa yang akan diprosesnya habis lebaran, ada pula yang sebaliknya," ungkapnya.
Sebagian Kades lagi menunggu Surat Perjalanan Dinas (SPPD) yang masih dicetak oleh staf kantor BPKAD. "Kami utusan masuk menghadap pak dian. pak dian bilang isyak alloh tanggal 15 nanti rokmendasi untuk pencairan. Sudah bisa d serah kan kepada kades," kata seorang staf Kades
Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Kerinci, Adli mengakui para kades tengah sibuk untuk melaksanakan pencairan ADD di Kerinci. Hal ini bertujuan agar kades bisa mencairkan ADD untuk gajinya dan staf kades di Kerinci. Sedangkan untuk dana desa di Kerinci, terpaksa dicairkan setelah idul fitri. Karena mayoritas desa yang ada masih menyelesaikan tahapan evaluasi untuk syarat pencairan dana desa.
Kendala dari belum selesainya proses pencairan dana desa, tidak lain dikarenakan masih banyak desa yang belum menyelesaikan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja desanya.
"Kades sekarang sibuk urus ADD, kalau dana desa paling bisa diproses setelah lebaran. Dana desa evaluasinya sendiri akan dilaksanakan oleh camat, selanjutnya disampaikan ke kita untuk diterbitkan rekomendasinya," jelasnya
Dia mengatakan hanya baru satu desa yang dicairkan Dana Desa, yakni desa Sungai Rumpun, kecamatan Kayu Aro. Dia menyebutkan, untuk ADD saat telah banyak dicairkan kepada desa, karena hal tersebut berhubungan dengan honor dari perangkat desa dan BPD. "Tapi untuk Gaji Kades tahun ini naik Rp 400 ribu, pada tahun 2016 lalu gaji kades Rp 1.600 ribu, tidak hanya kades gaji perangkat desa dan BPD juga naik," bebernya.
Dia menjelaskan meningkatnya gaji Kades dan Perangkat Desa serta BPD, karena meningkatnya Alokasi Dana Desa pada tahun 2017 ini. Untuk kisaran ADD tahun ini mulai dari Rp 250-300 juta. "Kalau ADD ditambah dengan DD paling dikit Rp 924 juta yaitu untuk pasar senen, kecamatan Siulak, ini karena pertimbangan luas wilayah dan jumlah penduduk, Kemudian yang paling tinggi di desa Tamiai, lebih 1 Milyar, tinggal lagi bagaimana desa itu memanfaatkan dana tersebut dengan baik," katanya.
Sedangkan Kepala BPKAD Kerinci, Jarizal mengakui masih banyak desa yang belum bisa memproses pencairan dana desa, dikarenakan tahapan dari pelaksanaan pencairan dana desa masih belum selesai di tingkat desa. Salah satunya adalah adalah Ranperdes, yang menjadi syarat utama pencairan dana desa.
"Ranperdes yang penting, kalau sudah itu baru diproses lebih lanjut dengan evaluasi hingga rekomendasi. Setelah itu baru bisa kita proses," jelasnya.