Duterte: Saya Bisa Akhiri Perang Ini Dalam 24 Jam, Bom Saja Seluruh Kota Marawi
Presiden Filipina Rodrigo Dutertemengatakan konflik senjata di Marawi bisa saja diakhiri dalam 24 jam.
TRIBUNJAMBI.COM - Presiden Filipina Rodrigo Dutertemengatakan konflik senjata di Marawi bisa saja diakhiri dalam 24 jam.
Rodrigo Duterte mengancam akan meledakkan Marawi jika konflik senjata antara otoritas Filipina dan militan Maute terus berlanjut.
Hal itu disampaikannya dalam kunjungannya ke pangkalan militer di Barangay Patag, Filipina, Sabtu (3/6/2017).
"Saya bisa saja mengakhiri perang ini dalam waktu 24 jam," kata Duterte, saat mengunjungi tentara-tentara yang menjadi korban akibat konflik itu.
"Tinggal bom saja seluruh Kota Marawi sampai rata dengan tanah," tambahnya.
Menurut laporan pejabat militer setempat, setidaknya korban tewas akibat konflik senjata di Marawi sudah mencapai 175 orang.
Di antara yang tewas selama 10 hari konflik senjata itu termasuk 120 militan Maute, 36 tentara pemerintah, dan 19 warga sipil.
Konflik senjata antara otoritas Filipina dan militan Maute terus berlanjut meski kedua pihak telah bersepakat untuk menghentikannya sementara pada Minggu (4/6/2017).
Padahal, gencatan senjata berdurasi empat jam telah disepakati untuk memberikan kesempatan pada proses evakuasi warga sipil.
Meski demikian, ada sekitar 179 orang warga yang berhasil diselamatkan oleh pasukan keamanan dari pemerintah.
Sebelumnya, Duterte telah meminta kelompok Front Pembebasan Moro (MILF) untuk bernegosiasi dengan militan Maute soal upaya perdamaian.
Duterte juga sudah memberlakukan darurat militer di seluruh daerah selatan Mindanao itu, yang menjadi rumah bagi 200 ribu orang tersebut. (Sun Star/Inquirer)