Sehan: E Katalog Mudahkan Sistem Lelang
Dari 200 paket pekerjaan di Batanghari yang masuk dalam Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan bisa diakses di LPSE Pemkab Batanghari, 26 paket
Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: bandot
TRIBUNJAMBI.COM - Dari 200 paket pekerjaan di Batanghari yang masuk dalam Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan bisa diakses di LPSE Pemkab Batanghari, 26 paket sudah selesai proses lelangnya.
Sementara 174 paket pekerjaan belum di lelang. Hal ini dikatakan Kepala Bagian layanan pengadaan barang dan jasa Setda Batanghari, Almi Cab, Rabu (26/4).
Dari 18 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan 2 sekretariat, paket pekerjaan paling banyak yang masuk ke LPSE adalah dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). "Dari 200 paket yang masuk ULP, 26 paket sudah selesai tender, sisanya belum proses tender," katanya.
"Dinas PUPR terdapat 114 paket pekerjaan yang masuk LPSE, dan Beberapa paket sedang berjalan proses lelang nya," imbuhnya.
Selain dengan sistem lelang, Batanghari juga menggunakan sistem Penunjukan Langsung (PL) dan e-katalog. "Paket yang ada di ULP, merupakan paket pekerjaan yang di lelang, sementara yang menggunakan sistem PL dan e-katalog dikerjakan oleh OPD terkait melalui pejabat pengadaan," bebernya.
Setiap OPD, lanjutnya memiliki pejabat pengadaan yang bertugas untuk memilah paket pekerjaan akan dikerjakan dengan sistem lelang, PL atau e-katalog. "Paket yang PL biasanya dibawah Rp 200 juta, sementara untuk e-katalog biasanya paket pengadaan," imbuhnya.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Sehan mengatakan dengan sistem e-katalog memudahkan proses pengadaan. "Dengan sistem ini lebih praktis dan efisien, dan pihak ketiga yang ada di daftar e-katalog terverifikasi," katanya.
"Kewenangan setiap OPD untuk menentukan akan menggunakan sistem apa, apakah lelang, PL atau e-katalog," imbuhnya.
