Pembunuhan Sadis

FOTO: Kenangan Terakhir Kinara, Balita Saksi Kunci Pembunuhan Orangtua, Kakak dan Neneknya

Pembunuhan satu keluarga di Jl Rumah Potong Hewan/Kayu Putih, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli

Editor: Fifi Suryani
TRIBUN MEDAN / DANIL SIREGAR
Korban Riyanto bersama istrinya Sri Ariyani, didepannya Kinara saat menghadiri resepsi pernikahan kerabatnya pada 4 April 2017 kemarin 

TRIBUNJAMBI.COM - Pembunuhan satu keluarga di Jl Rumah Potong Hewan/Kayu Putih, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli cukup menyita perhatian publik. 

Pasalnya pembuhuhan itu terbilang keji hingga menghabisi nyawa lima orang sekaligus.

Foto terakhir ini merupakan kenanangan bagi Kinara (4) bocah yang ditinggalkan masih hidup dalam tragedi berdarah itu. 

Dalam foto ini saat terakhir korban Riyanto (40) bersama istrinya Sri Ariyani (35) dan putri bungsunya Kinaya (4) menghadiri hajatan pesta pernikahan kerabatnya 4 April 2017.

Hingga kini siapa pelaku pembunuhan ini masih menjadi misteri. Pihak kepolisian masih berusaha mengungkap dalang dibalik peristiwa tersebut. 

Pelaku pembunuhan disebut-sebut merupakan orang dekat para korban.

FOTO
Prosesi pemakaman satu keluarga di bunuh secara keji di Mabar, Medan Deli, Senin (8/4/207) (TRIBUN MEDAN / DANIL SIREGAR)

Kinaya merupakan saksi kunci yang masih hidup dan bisa mengungkap tabir misteri pembunuhan ini.

Syaratnya balita itu mengingat wajah para pelaku dan dalam keadaan sadar saat peristiwa pembantaian berlangsung.

Adapun Kinara sebelumnya mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Mitra Medica, karena mengalami luka pada bagian kepala, wajah dan mata sebelah kiri.

Di duga dilakukan oleh pelaku pembunuhan, dia kemudian selamat setelah ditinggalkan dan ditemukan dalam keadaan hidup.

Pemakaman Riyanto (40) bersama istrinya Sri Ariyani (35) serta dua anaknya Naya (13) dan Gilang (8) serta Sumarni (60) yang merupakan mertuanya, satu keluarga yang dibunuh di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli diwarnai isak tangis.

Beberapa pelayat yang datang ke rumah duka tak mampu menahan kesedihan saat Kabag Keagamaan Pemko Medan, Ilyas membacakan doa.

"Ya Allah, sempitkanlah langkah para pelaku itu. Semoga, mereka semua bisa ditangkap secepat mungkin," ungkap Ilyas dalam doanya, Senin (10/4/2017).

Warga yang didominasi kaum ibu itu lantas serempak mengucapkan Amin. Tak hanya itu, warga berharap, agar para pelaku ditembak saja.

Selama proses pensalatan jenazah, beberapa warga yang tidak ikut salat jenazah berdiri di sepanjang jalan menuju ke rumah duka. Beberapa warga bahkan menutup jalan, agar proses pensalatan bisa berjalan lancar.

Selepas pensalatan jenazah, beberapa warga langsung mengangkat jenazah masing-masing korban ke atas ambulance.

Di lokasi pemakaman di Jl Kawat VII, Tanjung Mulia, warga masih tampak berdesakan mendekati liang lahat para korban

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Yemi Mandagi mengatakan, pihaknya berupaya keras mengungkap kasus ini secepat mungkin. Kata Yemi, sudah ada tim yang dibentuk untuk mengejar para pelaku.

"Ada tiga tim yang dibentuk untuk mengungkap kasus ini. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa terungkap," katanya, Senin (10/4/2017).

Dari informasi diperoleh Tribun, polisi telah mengantongi identitas tersangka. Namun, ketika hal ini ditanyakan kepada Yemi, perwira berpangkat dua melati emas di pundak ini hanya tersenyum.

"Kami belum bisa memberikan informasi terlalu jauh. Kami khawatir, pelaku semakin menjauh," katanya.

Soal desas-desus pelaku kabur ke kawasan Deliserdang, Yemi juga belum mau terbuka. Saat ini, katanya, pihaknya fokus memeriksa masing-masing saksi.

"Kalau rekaman CCTV, di wilayah ini belum ada kami temukan. Namun, untuk korban selamat, kondisinya sudah mulai membaik," kata Yemi. (Ray/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved