Harga Gabah di Tingkat Petani Menurun, Mentan Minta Bulog Menyerap
Melihat kondisi tersebut, Menteri Pertanian Amran Sulaiman meminta Perum Bulog untuk menyerap gabah di tingkat petani
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Melimpahnya pasokan gabah yang tak diiringi dengan permintaan dan kadar kandungan air yang kurang maksimal yakni 26 hingga 30 persen, membuat harga gabah di tingkat petani mengalami penurunan.
Melihat kondisi tersebut, Menteri Pertanian Amran Sulaiman meminta Perum Bulog untuk menyerap gabah di tingkat petani dengan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp 3.700 per kilogram (Kg).
"Sejalan dengan peningkatan produksi padi sekaligus mengamankan gabah yang memiliki kadar air 26 persen sampai 30 persen, Perum Bulog perlu mengamankan ini," ujar Amran di Jakarta, Minggu (26/3/2017).
Adapun tujuan pemerintah menginstruksikan Perum Bulog untuk membeli gabah petani berkadar hingga 30 persen, agar petani yang memiliki kelebihan pasokan tidak mengalami kerugian.
"Saya tidak mau petani rugi," tutur Amran.
Pemerintah memprediksikan, pada periode Maret hingga Agustus 2017, prediksi produksi gabah mencapai 33,64 juta ton gabah kering giling. Sehingga menurut Amran produksi tersebut harus diserap.
"Ini agar petani dapat memperoleh keuntungan yang adil, selain itu cadangan beras di Perum Bulog juga meningkat," tutur Amran.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian, tim serap gabah petani (Sergap) yang dibentuk oleh Kementerian Pertanian bekerjasama dengan TNI AD dan Perum Bulog dan Pemda pada periode Januari hingga 25 Maret 2017 telah menyerap 754.330 ton gabah atau 377.165 ton setara beras meningkat 420 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016.