Pemusnahan Barang Bukti
GALERI FOTO: Kajari Sarolangun Bakar Sabu di Halaman Kantor
Kejaksaan Negeri (Kejari) Sarolangun memusnahkan barang bukti (BB) hasil perkara sepanjang 2015 hingga Maret 2017.
Penulis: Herupitra | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Kejaksaan Negeri (Kejari) Sarolangun memusnahkan barang bukti (BB) hasil perkara sepanjang 2015 hingga Maret 2017. Pemusnahan dengan cara dibakar itu, dilakukan di halaman Kantor Kejari Sarolangun, Kamis (23/3).
Barang bukti yang dimusnahkan adalah sabu-sabu sebanyak 43,72 gram, ganja satu paket, uang palsu pecahan Rp 100 ribu sebanyak 44 lembar. Selain itu senjata api laras pendek 7 buah, laras panjang 2 buah dan amunisi 23 butir serta parang 6 buah, celurit 1 buah, chain shaw 1 buah dan pisau 12 buah.
Barang bukti tersebut merupakan sampel dari 447 perkara yang ditangani sejak 2015 hingga Maret 2017. Dimana untuk perkara narkotika sebanyak 160 perkara.

Pemusnahan itu sendiri dilakukan dengan cara dibakar, dengan memasukkan seluruh BB ke dalam satu wadah drum berukuran setengah meter. Dengan disaksikan bupati diwakili asisten dan isntasi terkait Dinkes Polres Sarolangun dan TNI.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sarolangun, Ikhwan Nul Hakim menyampaikan, barang bukti yang dimusnahkan itu bersifat berbahaya. Mulai dari narkotika, senpi rakitan, serta BB berbahaya lainnya.
Selain itu sebutnya, juga merupakan bentuk pencegahan terjadinya penyalahgunaan barang bukti itu sendiri. Seperti diambil oleh oknum tertentu dan terjadi penukaran.

“Jadi barang bukti ini harus diawasi jangan sampai disalahgunakan. Seperti yang pernah terjadi di sejumlah tempat barang bukti ditukar dengan yang lain,” ungkapnya.
Untuk nominalnya BB yang dimusnahkan ujarnya, pihaknya tidak bisa memastikannya. Namun, bisa diperkirakan barang bukti itu mencapai ratusan juta rupiah.
“Kita tidak tahu berapa harganya. Kita mencatat berdasakan jumlah BB,” ucapnya.
Dikesempatan itu dia juga berpesan terhadap bahaya narkotika saat ini. Apa lagi banyak perkara yang mereka temukan melibatkan anak-anak.
“Narkoba suatu yang sangat mengkhawatirkan saat ini. Apa lagi banyak anak-anak terlibat,” pungkasnya.