Pendemo Segel Ruang Kadis TPHP Sarolangun
Aksi unjuk rasa pemuda tersebut menuntut pencabutan izin PT Tandan Abadi Mandiri (TAM) perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Kecamatan
Penulis: Herupitra | Editor: bandot
TRIBUNJAMBI.COM - Belasan pemuda yang mengatasnamakan Forum Pemuda Sarolangun (FPS), melakukan aksi unjuk rasa di Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan (TPHP) dan Gedung DPRD Kabupaten Sarolangun, Selasa (28/2).
Aksi unjuk rasa pemuda tersebut menuntut pencabutan izin PT Tandan Abadi Mandiri (TAM) perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Kecamatan Sarolangun, Bathin VIII dan Pelawan.
Pantauan dilapangan, para pendemo melakukan aksinya pertama kali di Dinas TPHP sekitar pukul 10.00 WIB. Pendemo bermaksud menemui Kadis TPHP Joko Susilo, selaku dinas yang menangani persoalan perkebunan di Sarolangun. Pendemo memaksa untuk masuk ke ruangan Kadis TPHP, namun pihak kepolisian yang menjaga ketat aksi tersebut awalnya menahan para pendemo masuk ke ruangan kadis.
Para pendemo yang merasa mendapat perhalangan dari aparat, melakukan aksi dorong, kericuhanpun tidak bisa dihindari. Puluhan pemuda dengan aparat keamanan, bersitegang dan adu mulut dengan aparat kepolisian.
Namun tidak berselang lama, kericuhanpun bisa diredam. Para pendemo dipersilahkan aparat untuk melihat langsung ke ruangan Kadis.
Namun sayangnya, para pendemo merasa kecewa karena Kadis yang hendak ditemui tidak berada di tempat. Akhirnya pendemo melakukan penyegelan ruang Kadis, dengan kertas karton yang bertuliskan di pintu masuk ruang Kadis “ruangan disegel, Kadis pensiun,”.
Setelah melakukan penyegelan di ruangan kadis TPHP, para pengunjuk rasa masih terus melakukan aksinya. Kali ini para pendemo menyampaikan aspirasinya ke Kantor DPRD Sarolangun, sekitar pukul 11.30 WIB.
Di Kantor DPRD Sarolangun, pendemo meminta dewan untuk memanggil instansi terkait dalam persoalan yang dituntut para pendemo, dan menerima aspirasi rakyat, yang disampaikan oleh para Pemuda Sarolangun.
Mendengar ada masyarakat yang berunjuk rasa, ketua Komisi I DPRD Muslim, langsung mengajak para pendemo untuk audiensi di ruangan rapat DPRD. Para pendemo yang berjumlah belasan orang itu, langsung memasuki ruangan dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.
Dalam audiensi yang berlangsung sekitar 30 menit tersebut. Pendemo disambut oleh ketua Komisi I DPRD ,Muslim.
Ia (Muslim, red) mengaku sangat bangga dengan kedatangan para pendemo untuk menyampaikan aspirasi. Dan ia berharap agar para pendemo bisa memberikan alasan kedatangan dengan secara konkrit.
“Saya senang kalau adik-adik datang ke sini, berarati adik-adik masih percaya dengan kami selaku DPRD. Jujur saya baru tahu hari ini kalau di Sarolangun ada PT TAM. Untuk masalah ini saya akan musyawarahkan ke tigkat komisi, lalu laporkan ke pimpinan, intinya kami siap menerima aspirasi adik-adik,” katanya.
Mendengar pernyataan, anggota Dewan dari Dapil IV (Limun, CNG dan Bt Asai) tersebut, Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi unjuk rasa, Supriyadi, mengatakan agar dewan berkomitmen dalam menyelesaiakan persoalan PT TAM.