"Kami Sudah Bayar Mahal"
Fasilitas rumah sakit umum Prof DR HM Chatib Quzwain Kabupaten Sarolangun, dikeluhkan sejumlah pasien.
Penulis: Herupitra | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Fasilitas rumah sakit umum Prof DR HM Chatib Quzwain Kabupaten Sarolangun, dikeluhkan sejumlah pasien. Keluhan tersebut disampaikan saat anggota Komisi I DPRD Sarolangun melakukan sidak ke RSUD tersebut, Jumat (20/1).
Keluhan yang paling banyak dikeluhkan oleh pasien yakni, genangan air di selokan yang mengeluarkan bau busuk. Selain itu beberapa tempat pembuangan air (closed) yang dibiarkan tersebut.
“Bagaimana tidak kesal pak. Air got tergenang, tempat pembuangan air (closed-Red) tersumbat. Kami sudah membayar mahal, tapi fasilitasnya tidak sesuai dengan yang kami harapkan,” kata Ratnawati, salah seorang istri pasien yang dirawat di ruang penyakit dalam kepada anggota Komisi I, kemarin.
Dia juga mengatakan, akibat tersumbatnya tempat pembuangan air, mereka kesulitan untuk buang air. Apalagi sisa kotoran sebelumnya masih terdapat di closed.

“Kalau kondisinya seperti ini, pasien bukannya makin sehat, tapi bisa makin sakit,” keluhnya.
Mendapat laporan tersebut, para anggota dewan yang sidak langsung mengecek kondisi tersebut. Dewanpun menemukan apa yang disampaikan oleh beberapa pasien.
Namun upaya dewan untuk mengonfirmasi petinggi rumah sakit tak membuahkan hasil. Karena para petinggi mulai dari direktur, dan kepala ruangan tidak berada di rumah sakit.
Informasi sejumlah tenaga honorer yang saat itu berjaga, Direktur bersama seluruh kepala ruangan dan sejumlah dokter, pergi jalan-jalan ke Singapura.
”Kami kecewa betul dengan para pejabat yang ada di RSUD ini. Mengapa semua pejabatnya pergi ke Singapura. Kalau terjadi apa-apa bagaimana? Siapa yang mau bertanggung jawab," kesalnya.
Menurut Muslim, anggaran yang pernah diberikan Pemerintah, cukup besar untuk pembangunan RSUD itu. Meski demikian, fasilitasnya tidak sesuai dengan anggaran.
”Kabarnya anggaran yang dikucurkan untuk RSUD ini tak kurang dari Rp 34 miliar. Kok fasilitasnya bisa seperti ini. Jauh dari kata layak,” terangnya.
Ditegaskannya, untuk menindaklanjuti keluhan pasien, mereka (Komisi I) akan memanggil Direktur RSUD untuk dilakukan hearing dalam waktu dekat ini. Pemanggilan ini akan dilakukan melalui surat undangan apabila orang nomor satu di RSUD itu sudah pulang dari Singapura.
”Pasti kita panggil. Nanti kami akan minta penjelasan dari pihak RSUD. Soalnya ini sudah keterlaluan sekali. Apalagi menyangkut kesembuhan pasien,” tegasnya.
Terpisah Direktur RSUD Prof DR HM Chatib Quzwain, dr Irwan Miswar melalui Kepala Bidang Pelayanan, dr Bambang, dikonfirmasi mengatakan, hal tersebut bukanlah suatu masalah besar. Menurutnya, genangan air hanya disebabkan oleh hujan deras.
“Hal biasalah itu. Tidak usah diperpanjang. Saya menduga persoalan ini ada maksud tertentu,” ucapnya dihubungi awak media via telepon, kemarin.