Pembunuhan Sadis di Pulomas

Kerabat Sebut Ramlan Tak Dekat Dengan Keluarga

Ramlan Butar-Butar pelaku perampokan di Pulomas yang tewas ditembak polisi dianggap sebagai sosok yang tak dekat dengan keluarga.

Editor: Rahimin
Wartakota/Istimewa
Salah seorang pelaku pembunuhan yang berhasil diciduk polisi. 

TRIBUNJAMBI.COM - Ramlan Butar-Butar pelaku perampokan di Pulomas yang tewas ditembak polisi dianggap sebagai sosok yang tak dekat dengan keluarga.

Kerabat Ramlan, Chris Butar-Butar, mengatakan selama ini Ramlan kurang berkomunikasi dengan keluarganya.

"Kehidupan dia biasa saja, istrinya kerja di perusahaan swasta." kata Chris di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (30/12/2016).

"Keluarga tahunya dia sopir di Pulogadung. Karena keluarga tidak terlampau banyak komunikasi dengan dia jadi kami tahunya itu saja," kata Chris saat menjemput jenazah Ramlan.

Menurut Chris, keluarganya terkejut mengetahui Ramlan menjadi seorang pelaku yang terlibat perampokan di Pulomas. Karena sepengetahuan keluarga Ramlan baru saja menjalani operasi ginjal.

"Dua bulan lalu dia habis operasi, karena ginjal. Jadi keluarga terkejut. Keluarga tahunya dia masih dirawat," tuturnya.

Terkait keterlibatan Ramlan dalam kasus perampokan 2015 lalu, Chris pun mengaku mengetahuinya.

"Saya tahu dia di luar begitu. Kami sudah menasehati dia. Saya pernah bilang, "sudahlah kan sudah tua". Dia bilang "ya udah'," katanya.

Ramlan tewas setelah ditembak polisi akibat melawan saat akan ditangkap di satu rumah kontrakan di Rawalumbu, Bekasi, Rabu (28/12/2016).

Ramlan merupakan pimpinan atau Kaptem perampokan sadis di Pulomas, jakarta timur yang menyebabkan enam orang tewas.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved