Dewan Minta Proyek Selesai Sesuai Volume, Tak Ada Alasan Tak Sanggup Mengerjakan
Hal tersebut disampaikan oleh anggota Komisi III DPRD Sarolangun, Indra Gunawan ditemui, Senin (12/12).
Penulis: Herupitra | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN – Memasuki penghujung tahun 2016, Anggota DPRD Sarolangun mewanti-wanti rekanan. Dewan meminta agar rekanan dapat menggerjakan proyek yang ada di Kabupaten Sarolangun tepat waktu tanpa menggurangi volume yang sudah ditentukan.
Hal tersebut disampaikan oleh anggota Komisi III DPRD Sarolangun, Indra Gunawan ditemui, Senin (12/12).
“Ini sudah penghujung tahun, jadi saya minta semua pihak rekanan yang menggerjakan proyek-proyek di Sarolangun memakai dana APBD agar menggerjakan sesuai dengan volume yang sudah ditentukan," kata Indra Gunawan saat dikonfirmasi.
Disampaikannya, penggerjaan jangan terkesan asal jadi dikarenakan waktu yang sudah mendesak. Sebab menurutnya, saat dilakukan pelelangan pihak rekanan sudah menyanggupi penggerjaan sesuai dengan speak dan dana yang ditentukan oleh Pemerintah.
"Tidak ada alasan bagi rekanan untuk tidak sanggup menggerjakan. Sebab, penggambilan proyek berdasarkan hasil lelang. Artinya, pihak rekanan sudah menggetahui aturan main,” tegasnya.
Saat ditanya, apa sanksi bagi rekanan yang tidak bisa menyelesaikan penggerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Indra meminta Pemerintah membayar sesuai dengan volume penggerjaan pihak rekanan.
"Berapa persen yang dikerjakan pihak rekanan, ya segitu aja yang dibayar. Jangan sampai nanti ada penggaduan dari masyarakat atau saat ditinjau tidak selesai, tapi dibayar 100 persen,” paparnya.
Oleh sebab itu, dirinya menegaskan, agar pemerintah lebih jeli dalam memilih pihak rekanan dalam penggerjaan. Agar kedepan pembangunan di Kabupaten Sarolangun dapat betul-betul dikerjakan sesuai dengan speak yang berkwalitas.
”Memang benar proses penggambilan proyek berdasarkan lelang, tapi harus ada pengawasan yang tepat agar dalam penggerjaannya juga tepat. Jangan terkesan asal jadi. Sebab, selama ini yang terjadi. Baru saja dikerjakan, jelang beberapa waktu sudah rusak karena ingin menggambil keuntungan besar untuk kepentingan pribadi,” tandasnya. (pit)