Waspada, 12 Titik Rawan DBD, Ratusan Orang di Bungo Terserang
Kasus demam berdarah dengue (DBD) melonjak selama 2016, ada 219 orang terserang DBD hingga akhir Oktober, cukup tinggi dibanding tahun lalu
Penulis: Awang Azhari | Editor: bandot
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Awang Azhari
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO - Kasus demam berdarah dengue (DBD) melonjak selama 2016, ada 219 orang terserang DBD hingga akhir Oktober, cukup tinggi dibanding tahun lalu 178 kasus selama 12 bulan.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo, Dini Silvia, menyebut tidak ada korban meninggal dunia dari 219 orang tersebut, namun tetap mengkhawatirkan.
Ia memprediksi, kasus DBD akan kembali meningkat jelang akhir tahun karena kini sudah memasuki puncak musim hujan. Di Bungo terutama kawasan kota hujan terjadi hampir setiap malam.
"Melihat kondisi cuaca saat ini, bisa jadi jumlah penderita DBD akan meningkat, karena intensitas hujan cukup tinggi," kata Dini Silvia kepada awak media, kemarin.
Apalagi, budaya hidup sehat di masyarakat dengan menghindari adanya genangan masih kurang, genangan air yang menjadi sumber berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti sangat banyak di perkampungan.
"Jadi perkembangan nyamuk tidak terkendali, satu nyamuk punya telur 200, kalau genangan terus dibiarkan perkembang biakan semakin masif," ulas Dini.
Ada 12 titik di Kabupaten Bungo yang rawan peningkatan DBD, 12 titik itu berada di Sungai Pinang, Manggis dan Jaya Setia.
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya melakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya melaksanakan gotong royong membersihkan lingkungan sekitar.
Kemudian kata dia, Dinas Kesehatan akan melakukan program sebelum masa penularan (SMP), melaksanakan fogging, abatisasi dan melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
"Kami juga menghimbau seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Bungo untuk melakukan langkah antisipasi terhadap DBD," tukas dia.
Tentunya, budaya hidup bersih dari masyarakat perlu dijaga, terutama menghindari adanya genangan air.