Demonstrasi 4 November
Ratusan Mahasiwa Demo di Kerinci - Sungaipenuh
Ratusan mahasiswa dari gabungan BEM dan organisasi kemahasiswaan se-Kabupaten Kerinci
Penulis: hendri dede | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Ratusan mahasiswa dari gabungan BEM dan organisasi kemahasiswaan se-Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, pukul 13.30 siang (4/11) menggelar aksi unjuk rasa di tugu adipura. Mereka mendesak Kapolri memproses hukum kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaya Purnama (Ahok).
Pantauan Tribun, massa membawa spanduk berisi dua petisi adili penista agama. Pertama meminta Presiden Jokowi untuk memberikan keteladanan untuk tidak melindungi Ahok menuntut penegakan hukum terhadap kasus penistaan Alquran yang dilakukan Ahok. Kedua mendesak kepolisian untuk bertindak adil dan memproses secara hukum kasus penghinaan agama Islam yang dilakukan oleh Ahok sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada.
Aksi unjuk rasa mendapat pengaman dari anggota Polres Kerinci. Puluhan polisi berpeci putih dikerahkan untuk menjamin keamanan para mahasiswa yang berorasi. Empat Organisasi Islam dan Satu BEM Perguruan Tinggi di Kota Sungai Penuh serta Kabupaten Kerinci datang dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim (KAMMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan BEM STIE Sakti Alam Kerinci.
Setelah satu jam berorasi di tugu adipura, gabungan BEM dan organisasi kemahasiswaan yang berunjuk rasa menuntut Ahok dipenjarakan, beranjak ke Polres Kerinci. Kedatangan mereka ke Polres Kerinci untuk bertemu langsung dengan Kapolres guna menyampaikan aspirasi.
Dengan menggunakan sepeda motor dan berjalan, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Organisasi Kepemudaan itu melakukan orasi dengan bergerak dari Sekretariat masing-masing menuju Tugu Adipura dan dilanjutkan ke Polres Kerinci. Mereka menilai Ahok sudah di luar batas karena menista agama Islam dan menghina Alquran.
Satria Gunawan, Ketua Umum HMI cabang Kerinci yang merupakan salah satu penanggung jawab aksi ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan, bahwa aksi Bela Islam yang dilakukan hari ini meminta aparat penegak membuktikan bahwa negara kita ini adalah negara hukum, bukan negara Ahok. "Aksi yang kami lakukan dari HMI ini juga merupakan intruksi dari Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam kepada cabang HMI se-Indonesia untuk turun serentak kejalan hari ini". Ucap Pria yang akrab disapa Agung ini.
Aliansi OKP Kerinci-Sungai Penuh menyelesaikan aksi hari ini dengan memberikan Petisi yang ditandatangani Kapolres Kerinci untuk dilanjutkan kepada Mabes POLRI.
"Semoga Ahok dapat segera diadili demi menjaga Bhineka Tunggal Ika, penisataan agama yang dilakukan Ahok sangat meresahkan bagi umat muslim, tak terkecuali untuk HMI yang secara Anggaran Dasar pasal 3 HMI yang berbunyi "HMI Berazaskan Islam", karena yang harus diingat adalah tidak ada satu orangpun warga negara Indonesia yang kebal dengan hukum termasuk Ahok," Tutup Agung.
Setiba di Mapolres Kerinci, para pendemo bertemu langsung dengan Kapolres Kerinci AKBP Ali Hadinur. Kapolres Kerinci pun menerima petisi dari mahasiswa untuk dilanjutkan kepada Mabes POLRI.