Kenapa Tiap Pagi Balaikota Jakarta Berjubel Warga, Ternyata Gegara Ucapan Ahok

hal itu bermula ketika warga merasa tidak cukup dengan mengadu melalui layanan pesan singkat (short message service/SMS) saja

Editor: bandot
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melayani aduan masyarakat di teras kantornya, Balai Kota DKI Jakarta, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (14/10/2016). Aduan masyarakat, di antaranya, mengenai pembebasan lahan, permintaan rusun sewa, dan permintaan penangguhan biaya rumah sakit. TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN 

TRIBUNJAMBI.COM - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bercerita mengenai awal mula terjadinya kebiasaan pelayanan aduan warga setiap pagi di Balai Kota DKI.

Dia mengatakan, hal itu bermula ketika warga merasa tidak cukup dengan mengadu melalui layanan pesan singkat (short message service/SMS) saja.

"Aku bilang kalau enggak puas, tungguin saja deh aku di depan mobil di Balai Kota. Aku kan kalau turun dari mobil pasti jalan dulu buat masuk, enggak mungkin tahu-tahu aku di ruang kerja," kataAhok di Jalan Darmawangsa, Kebayoran Baru, Minggu (23/10/2016).

Setelah ucapannya itu, mulai banyak warga yang mencegatnya turun dari mobil saat tiba di Balai Kota.

Ahok merasa kasihan melihat warga yang berdiri lama di pendopo Balai Kota DKI karena menunggu dia tiba.

Akhirnya, dia membeli empat set kursi khas Betawi dan diletakkan di pendopo Balai Kota DKI.

"Begitu dikasih kursi, eh tambah ramai," ujar Ahok.

Ahok memang selalu melayani antrean warga yang mengadu sebelum masuk dia ke ruang kerjanya.

Dia didampingi oleh stafnya agar aduan tersebut bisa segera dicatat dan ditindaklanjuti.

Sebelum Ahok tiba, biasanya para staf sudah mulai mendengar aduan warga yang datang satu per satu.

Hal ini agar para staf bisa membantu warga menjelaskan duduk permasalahannya kepada Ahok.

"Terus lama-lama aku kasihan juga lihat mereka tunggu lama, tapi enggak minum. Akhirnya siapin deh teh sama kopi," ujar Ahok.

Sesekali, jamuan teh dan kopi untuk warga juga dilengkapi dengan kue-kue kering. Warga yang ingin mengadu bisa meminum teh dan kopi hangat sambil menikmati suasana pagi di Balai Kota sebelum mengadu ke Ahok.

Ahok menyadari rutinitas setiap pagi itu kini sudah menjadi semacam kebiasaan.

Akhirnya, bukan hanya melayani pengaduan masyarakat, Ahok juga melayani permintaan untuk berfoto bersama.

Semua kebiasaan itu masih berlangsung hingga sekarang.

"Sekarang bahkan orang dari luar kota ke Jakarta, sebelum pulang ke bandara, mereka mampir ke Balkot dulu untuk foto. Kita harus sabar melayani satu per satu," ujar Ahok. (Kompas.com/Jessi Carina)

Berita ini sebelumnya telah tayang di Kompas.com dengan judul: Ahok Berkisah Awal Mula Adanya Sesi Layanan Aduan Warga Tiap Pagi di Balai Kota.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved