Ini Imbauan Ketua PBNU Terkait Rencana Demo Besar-besaran 4 November Protes Ahok

Said juga menegaskan, bahwa NU tidak ada kaitan dengan urusan politik. Khususnya politik di Jakarta

Editor: bandot
TRIBUN/AHMAD ZAIMUL HAQ
Ketum PBNU 2015-2020 KH Said Agil Siradj bersama Rais Am PBNU KH Ma ruf Amin (kiri) dan Ketua Panitia Daerah, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) usai sidang pleno pemilihan Ketua Tanfidziyah atau Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di arena Muktamar ke-33 NU di alun-alun Jombang, Kamis (6/8) dini hari. KH Ma ruf Amin ditetapkan sebagai Rais Am PBNU dan KH Said Agil Siradj sebagai Ketua Umum PBNU masa khidmat 2015-2020. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

TRIBUNJAMBI.COM - Ketua umum PBNU Said Agil Siroj, menginstrusikan kepada seluruh jajaran NU agar tidak terlibat dengan rencana aksi unjuk rasa dari berbagai elemen organisasi masyarakat Islam.

Ini menyusul rencana sejumlah Ormas Islam akan melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran  pada 4 November 2016 mendatang.

Adapun isu yang diangkat dalam aksi unjuk rasa itu adalah terkait ucapan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal Surat Almaidah yang menjadi pro kontra di kalangan masyarakat.

"Saya gak tahu (demo FPI), tanya polisi. Yang pasti Warga NU tidak boleh demo," kata Said saat menghadiri upacara Hari Santri Nasional di Monas, Sabtu (22/10/2016) pagi.

Said juga menegaskan, bahwa NU tidak ada kaitan dengan urusan politik. Khususnya politik di Jakarta.

"Itu urusan partai," tegasnya.

Sementara itu, pihak kepolisian hingga kini terus melakukan pendekatan persuasif terkait rencana demo massa FPI yang mengkritik Ahok.

"Kita update terus, pendekatan ke tokoh-tokoh untuk menjaga keamanan bersama," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono saat dikonfirmasi.

Soal kekuatan pengamanan, Awi belum bisa memastikan. Sebab pihaknya masih melakukan pemetaan situasi dan kondisi di lapangan.

"Nanti kita akan update jika sudah pasti," tandasnya

Seperti yang diberitakan, Aliansi Gerakan Selamatkan Jakarta (GSJ) rencananya akan menggelar aksi besar-besaran pada Jumat, 4 November 2016.

Kedua aksi itu untuk mendesak Polri mengusut kasus penistaan Al Quran dan ulama yang diucapkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.

Penulis: Faizal Rapsanjani

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved