EDITORIAL

Asa untuk Duet Jonan-Arcandra

DUA birokrat muda, kembali dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menteri dan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kemarin, Jumat (14/10

Editor: Duanto AS

DUA birokrat muda, kembali dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menteri dan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kemarin, Jumat (14/10). Mereka masing-masing, Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar.

Pelantikan dan komposisi yang mengejutkan. Sama mengejutkannya saat Arcandra dicopot awal Agustus lalu terkait status kewarganegaraan ganda; Indonesia dan Amerika yang dimilikinya. Sementara Ignasius dicopot dari jabatannya sebagai Menteri Perhubungan pasca-kemacetan parah pada musim mudik lebaran lalu.

Pasca-dicopotnya Arcandra, isu politik jadi tak terbendung. Banyak yang menyayangkan keputusan presiden karena Arcandra dinilai punya kapasitas yang mumpuni memimpin kementerian ESDM. Pencopotannya kemudian dikaitkan dengan diperpanjangnya kontrak Freeport, dan tekanan mafia terhadap pemerintah yang mengkhawatirkan sepak terjang Arcandra.

Namun dukungan juga banyak disampaikan atas keputusan pemerintah demi menegakkan aturan yang berlaku di negeri ini. Dan kemarin, semua isu itu terjawab, bahwa Arcandra tetap mendapat tempat di hati pemimpin bangsa ini untuk mengemban amanah menjalankan tugas di kementerian ESDM.

Sama seperti Arcandra, Jonan juga dinilai punya tipikal keras kepala yang diharapkan dapat melakukan reformasi besar-besaran di sektor ESDM. Di mata presiden, keduanya merupakan figur-figur profesional yang tepat yang berani dan punya potensi untuk melakukan reformasi besar-besaran.

Pemilihan keduanya pun berdasarkan alasan manajemen, sehingga diharapkan tidak lagi ditarik ke isu politik. Uniknya, meski posisinya diturunkan, Arcandra mengatakan itu bukan masalah baginya. Kebesaran hati Arcandra kembali ke Indonesia untuk mengabdi dengan penghasilan yang mungkin tidak sepadan dengan jabatannya terdahulu, tentu patut diacungkan jempol.

Tak hanya menjadi harapan pemerintah, segenap bangsa ini pun punya pengharapan yang sama kepada dua kader terbaik bangsa ini. Kesediaan untuk terjun ke lapangan, menjalankan tugas yang tidak mudah, juga bisa menyelesaikan masalah-masalah di ESDM melalui teamwork yang baik.

Selain program listrik 35.000 MW, pengambilalihan Freeport, masih banyak program di bidang energi dan mineral yang yang harus diteruskan, serta diperbaharui melalui program energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan.

Semoga tipikal keras kepala dan idealis yang dimiliki keduanya, dapat menghentikan praktik mafia yang selama ini identik dengan kementerian ini. Tidak ada lagi korupsi, sehingga kesejahteraan masyarakat dalam mendapatkan produk/layanan energi dan mineral bisa lebih baik di masa yang akan datang.(*)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved