Di Sarolangun, Pasar Dibangun tapi Belasan Tahun Tak Ada Pedagang
Kios-kioas yang seharusnya diperuntukkan bagi pedagang tertutup rapat.
Penulis: Herupitra | Editor: Deddy Rachmawan
TRUBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN – Aset gedung Pasar Bawah milik Pemkab Sarolangun yang dibangun 2002 sampai saat ini belum difungsikan selayaknya. Kondisinya kini memprihatinkan, meski terus terkucur untuk biaya perawatannya.
Pantauan di lokasi aset yang seharusnya bisa menjadi sumber Pedapatan Asli Daerah (PAD), sudah banyak yang rusak. Kios-kioas yang seharusnya diperuntukkan bagi pedagang tertutup rapat.
Di sudut-sudut bangunan yang memakan dana miliaran rupiah ini terlihat kotor dan bau.
Hanya ada beberapa kios bagian luar gedung yang teletak dipinggiran ancol Sarolangun ini yang ditempati pedagang.
Kondisi ini disayangkan oleh masyarakat, seperti yang disampaikan tokoh Masyarakat Sarolangun, Adnan. Dia menyebutkan, kondisi pasar bawah, harus menjadi PR bersama, khususnya Pemkab Sarolangun.
“Ini sungguh sangat merugikan. Mestinya jika dirawat dan difungsikan secara operasionalnya bisa menambah Pendapatan Asli Daerah kita,” ucapnya.
Dia berharap agar aset pemkab ini bisa difungsikan sebaimana mestinya. Pemkab diminta segera mencari solusi agar keberadaan aset bisa segera difungsikan, agar mampu memberikan kontribusi yang optimal terhadap PAD.
Anggota DPRD Sarolangun, Fadhlan Arifiqi dihubungi mengatakan, terkait keberadaan gedung pasar bawah Sarolangun pihaknya sudah berkali kali mengingatkan Dinas terkait. Seperti Perindakop, untuk memberdayakan bangunan pasar ini.
“Kita sudah panggil dinas terkait, seperti Perindagkop untuk melakukan hearing,” sebut politisi PKB ini.
Berdasarkan keterangan Perindakop saat hearing ujarnya, Perindagkop beralasan belum menemukan formula yang tepat untuk manarik para pedagang untuk berjualan dipasar bawah. Pahal ujarnya, dana perawatan terus terkucur untuk gedung pasar bawah tersebut.