Pilkada Sarolangun
Tim Dalmas Terpaksa Keluarkan Tembakan Halau Pendemo
Beberapa kali tembakan ke udara dikeluarkan Tim Dalmas Inti Polres Sarolangun untuk menghalau
Penulis: Herupitra | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Beberapa kali tembakan ke udara dikeluarkan Tim Dalmas Inti Polres Sarolangun untuk menghalau pendemo yang semakin beringas. Unjuk rasa itu dipicu lantaran masa pendukung salah satu kandidat pilkada Sarolangun merasa tak terima, rekapitulasi surat suara di KPUD Sarolangun yang dianggap merugikan kubunya.
Aksi protes tak terima pun sudah terlihat usai penghitungan surat suara di KPU Sarolangun. Tembakan peringatan bahkan tak dihiraukan oleh pengujuk rasa.
Aksi dorong-dorongan antara pengunjuk rasa dan aparat tak terelakkan. Bahkan permintaan petugas agar masa tenang dan menyampaikan aspirasi secara baik pun tak digubrisnya.
Tim Dalmas yang didatangkan memback up, tak mampu menghalau massa yang semakin beringas, hingga Dalmas Inti pun kembali didatangkan.
Situasi semakin tak kondusif dan masa semakin memanas, Satbrimob Datasemen B Kompi Pamenang didatangkan. Pengunjuk rasa tambah brutal lantaran rekannya diciduk Tim Reserse karena dianggap provokator.
Semprotan watercanon diluncurkan dan Tim Anarkis didatangkan melumpuhkan gerakan massa yang makin meluas. Hingga membuat pengunjuk rasa kocar-kacir dan kantor KPU Sarolangun bisa diamankan.
Aksi tersebut terjadi saat simulasi pengamanan pilkada serantak 2017 mendatang yang digelar oleh Polres Sarolangun, Jumat (23/9).
Kapolres Sarolangun, AKBP Budiman mengatakan, selama masa Pilkada ini ada ada 257 personil Polres Sarolangun ditambah dengan 1 Pleton BKO dari Polda Jambi yang terdiri 110 personil Brimob.
“Juga ada 30 orang prajurit dari Kompi 142, dan 30 Prajurit Kodim Sarko,” ujar Kapolres, usai melaksanakan simulasi latihan pra ops latihan persial dan teknical table game (TTG) dan sispam kota, di Lapangan Gunung Kembang, Jumat (23/9).
Sistem pengamanan yang akan diterapkan pada Pilkada nanti lanjut Kapolres akan dilaksanakan dengan cara sistem terbuka dan tertutup. Bahkan untuk membuktikan keseriusan Polres Sarolangun juga menggelar Simulasi mantap praja 2017, yakni Pengamanan Pemilukada Bupati/Wakil Bupati sarolangun untuk periode 2017-2022.
"Simulasi yang dilaksanakan sesuai tahapan pilkada mulai kegiatan pendaftaran paslon di kantor KPUD, masa kampanye, masa tenang dan pemungutan suara di TPS dilanjutkan pengiriman surat suara ke PPK dan KPUD, saat perhitungan suara di KPU ada saksi yang merasa tidak puas dan memprovokasi massa yang pada akhirnya melaksanakan unjuk rasa di kantor KPUD berakhir dengan anarkis dan polres melakukan pengamanan sesuai sop dan back up (lintas ganti),” ujar Kapolres.
"Untuk membubarkan massa nantinya, 1 regu ranmor roda 2 anti anarkis serta rantis water canon dapat membubarkan massa situasi kembali aman dan kondusif,” tambah Budiman.
Sementara, ditanya mengenai daerah rawan terjadi gesekan politik yang bisa menyebabkan konflik. Kapolres menjelaskan semua daerah atau dapil dianggap rawan. Tetapi berdasarkan rekam jejak, Kecamatan Limun pernah terjadi konflik.
"Mungkin kalau daerah-daerah yang lainnya itu kita mendapatkan sedikit kesulitan mengenai akses daerah tersebut, juga faktor kondisi alam kabupaten Sarolangun,” pungkas Kapolres.