Unik, Kolaborasi Robot dan Manusia Bikin Pizza

Pada tahap awal, dibutuhkan pekerja manusia untuk mengolah adonan pizza. Setelah itu, Pepe bertugas menyemprotkan saos di atas adonan.

Editor: Duanto AS
Techcrunch
Pembuatan pizza dengan bantuan robot di restoran pesan-antar pizza Zume. 

TRIBUNJAMBI.COM - Menyantap pizza paling nikmat dalam kondisi hangat. Sayangnya, ketika mengorder paket pesan-antar, pizza yang datang kerap sudah dingin karena terlalu lama di jalanan atau rentang waktu yang terlalu lama antara pembuatan dengan pengiriman.

Masalah itu hendak ditumpas sebuah startup restoran pesan-antar pizza bernama Zume. Startup tersebut bermarkas di Mountain View, Silicon Valley, AS.

Zume menjanjikan pizza hangat bagi para pelanggan yang mengorder via aplikasi mobile. Waktu tempuh pengantaran pun dijamin tak lebih dari 22 menit pasca pesanan diorder.

Hal ini dimungkinkan sistem kerja berbasis teknologi yang diimplementasikan Zume. Di kantor pusatnya, pizza Zume dibuat dengan bantuan tiga robot bernama Pepe, Marta, dan Bruno.

"Di Zume, manusia dan robot berkolaborasi dalam membuat pizza dari proses awal hingga siap saji," kata pendiri sekaligus CEO Zume, Julia Collins, sebagaimana dilaporkan TechCrunch dan dihimpun KompasTekno, Jumat (16/9/2016).

Menurut Collins, kolaborasi tersebut akan lebih efisien tenaga, waktu, dan mereduksi kegagalan produksi. Pasalnya, robot-robot telah disetel sedemikian rupa untuk melakukan gestur yang sama dalam kisaran waktu yang terpatok.

Kolaborasi tiga robot dengan manusia

Pada tahap awal, dibutuhkan pekerja manusia untuk mengolah adonan pizza. Setelah itu, Pepe bertugas menyemprotkan saos di atas adonan.

Marta akan meratakan saos tersebut hingga menutupi tubuh adonan pizza. Selanjutnya, tenaga manusia kembali dibutuhkan untuk meletakkan topping pizza. Pekerja manusia punya waktu 21 detik sebelum pekerjaan diambil alih Bruno.

Bruno bertugas memasukkan adonan ke oven. Setelah matang, pekerja manusia bakal mengambil pizza tersebut dan memasukkannya ke kotak kemasan. Kotak kemasan itu dirancang mengikuti tekstur pizza, agar pemesan menerima pizza dalam keadaaan rapi.

Yang menjaga pizza tetap hangat adalah truk pengantar Zume. Truk tersebut berisi 56 oven pemanas yang terkoneksi dengan GPS. Ketika pizza tertentu akan tiba di rumah pemesannya, oven akan otomatis menghangatkan pizza di suhu tertentu.

Keseluruhan tim produksi Zume adalah tiga robot, satu truk dengan 56 oven, supir, dan beberapa tenaga kerja manusia. Ke depan, Collins punya ambisi yang lebih besar di industri kuliner berbasis teknologi.

"Saya ingin membangun Amazon untuk makanan," ujarnya.
Sumber: TechCrunch

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved