Pergerakan Rupiah
Rupiah Berhasil Tinggalkan Level Rp 13.200
Meski surplus neraca perdagangan menipis, namun berhasil jadi suntikan tenaga bagi rupiah
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Meski surplus neraca perdagangan menipis, namun berhasil jadi suntikan tenaga bagi rupiah untuk terdongkrak lagi meninggalkan level Rp 13.200 per dollar AS.
Di pasar spot, Kamis (15/9) posisi rupiah melesat 0,23% di level Rp 13.175 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sejalan, di kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah melambung 0,28% ke level Rp 13.190 per dollar AS.
Josua Pardede, Ekonom Bank Permata menuturkan penguatan rupiah jelas datang dari katalis positif data ekonomi dalam negeri. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan nilai neraca perdagangan Indonesia Agustus 2016 surplus US$ 293,6 juta angka ini lebih kecil dibanding bulan Juli 2016.
Hanya saja dengan raihan surplus yang ada, pasar tetap menilai arah ekonomi Indonesia masih berada dalam jalur yang positif. “Masih surplus sesuai ekspektasi,” kata Josua.
Apalagi dari eksternal nilai dollar AS masih terhitung lemah pasca minimnya dukungan data ekonomi Amerika Serikat terbaru. Pasar masih was-was dengan sajian data penjualan ritel dan klaim pengangguran mingguan AS yang akan rilis Kamis (15/9) malam.
Selain itu, probabilitas kenaikan suku bunga The Fed pada FOMC pekan depan dinilai semakin tergerus. Ini tentunya mengimpit posisi the greenback. “Selagi tidak ada data ekonomi baru yang bisa jadi dukungan bagi pergerakan USD maka rupiah akan mendapatkan keuntungan untuk unggul,” tutur Josua.
Menurut Josua untuk saat ini baik domestik maupun global mendukung rupiah untuk kembali menguat. Terutama mengingat pelemahan hingga tembus level Rp 13.200 sehari sebelumnya sudah terhitung cukup dalam, memicu aksi bargain hunting pasar setelah data domestik yang kinclong.