Eksklusif Tribun Jambi

Waspada! Bensin Oplosan Beredar di Jambi, Berani di Bawah Harga Pasar

Hati-hati bagi Anda yang kerap membeli premium atau bensin secara eceran. Penelusuran Tribun,

Penulis: Rian Aidilfi Afriandi | Editor: Fifi Suryani
zoom-inlihat foto Waspada! Bensin Oplosan Beredar di Jambi, Berani di Bawah Harga Pasar
tribunjambi
Seorang warga enggan antre di SPBU, dan lebih memilih membeli bensin di eceran

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Hati-hati bagi Anda yang kerap membeli premium atau bensin secara eceran. Penelusuran Tribun, sejumlah penjual bensin ketengan mengakui ada menjual bensin yang dioplos tersebut.

Penelusuran Tribun, bensin oplosan tersebut diperoleh pedagang bukan dari SPBU. Ada orang yang tidak bertanggungjawab yang mengajak pedagang kerjasama. Orang tersebutlah yang menjadi pemasok BBM ilegal tersebut.

Orang itu menawarkan memasok bensin dengan harga yang lebih murah atau setara harga di SPBU. Hal ini membuat pedagang banyak yang tergiur. Selain harga murah, bensin juga langsung diantar ke lokasi pedagang berjualan.

Sorang pedagang berinisial NA yang berjualan di kawasan Mayang, kepada Tribun mengaku membeli bensin dari pemasoknya seharga Rp 6.000 per liter.

“Mereka datang sendiri menawarkan. Saya langsung saja setuju karena harganya lebih murah. Kita juga tidak capek menjemputnya, mereka antar langsung,” kata NA kepada Tribun, Sabtu (10/9).

Dia bilang, sudah sekitar setahun melakukan kerjasama dengan orang tersebut. Belakangan ini baru dia tahu bahwa bensin tersebut merupakan bensin oplosan, setelah mencoba membandingkannya dengan bensin yang dibelinya di SPBU.

“Warna dan baunya berbeda,” ungkapnya. Bensin oplosan, ucap dia, kadang lebih pekat dan kadang agak kuning pucat, sementara baunya lebih menyengat.

Ia mendapatkan keuntungan yang lumayan dari penjualan bensin oplosan itu. Sehari terjual tidak kurang dari 30 liter. Per liter, dia mendapat keuntungan Rp 1.500-Rp 2.000. “Kalau orang beli satu liter Rp 8.000. Kalau dua liter saya kasih 15.000,” terangnya.

NA berdalih terpaksa tetap menjual bensin oplosan karena sulitnya mendapatkan bensin di SPBU untuk dijual lagi. Kata dia, membeli BBM di SPBU dengan jeriken dikenakan biaya tambahan. “Ada biaya charge Rp 10 ribu per jeriken. Itu memberatkan,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan seorang pedagang bensin eceran di kawasan Telanaipura. Dia bilang bensin itu didapatkannya dari seseorang yang rutin memasok. Orang itu, ucapnya, membawa bensin dalam jeriken besar menggunakan mobil. Pemasok tersebut berkeliling dari satu pedagang ke pedagang lainnya.

“Dia sudah punya langganan. Rata-rata mengambil bensin dari dia,” ucap pedagang itu. Dia bilang, harga variatif, ada yang membeli Rp 5.800, dan ada juga yang hingga Rp 6.200. “Langganan lama dia kasih murah. Saya termasuk yang dapat murah,” ujarnya saat Tribun mengaku sebagai pemasok bensin.

Pengakuannya, ada juga beberapa orang lainnya yang mengajaknya kerjasama untuk menjual bensin tapi dia tolak karena harganya lebih mahal dari yang dia dapatkan saat ini.

“Kalau lebih murah saya bisa tampung dan ajak yang lain, asal bisa memasok rutin seperti yang sekarang ini,” jawabnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved