Dengan Sepeda, Slamet Sutikno yang Berusia 74 Tahun Keliling Nusantara dan 3 Negara

Usianya yang sudah 74 tahun tak menyurutkan tekad Slamet Sutikno berkeliling nusantara dan negara lain.

Editor: Nani Rachmaini
KOMPAS.com/ ADHIMA SUKOCO
Slamet Sutikno (74) asal Malang mampu berkeliling nusantara bahkan 3 negara dari 4 negara yang direncanakan. 

TRIBUNJAMBI.COM, NUNUKAN – Usianya yang sudah 74 tahun tak menyurutkan tekad Slamet Sutikno berkeliling nusantara dan negara lain.

Sejak 7 bulan lalu, Slamet sudah berkeliling Indonesia dan 3 dari 4 negara yang direncanakan dengan sepeda ontel.

Ditemui di pinggir jalan menuju pelabuhan feri Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, saat beristirahat sesaat setelah dari Kota Tawau, Malaysia, Slamet yang terus mengayuh sepedanya selama 7 bulan terakhir terlihat masih bugar.

Rencananya, Rabu (8/9/2016) hari ini, mantan PNS yang pensiun tahun 1998 ini akan melanjutkan perjalanan ke Kota Tarakan dan akan menyisir perjalanan ke Balikpapan.

“Hari ini tepat 7 bulan sejak berangkat dari Malang. Rencana mau ke Balikpapan, Sulawesi, Ambon terus ke Timor Leste,” ujarnya, Rabu.

Ide berkeliling nusantara di usianya yang semakin renta, menurut Slamet Sutikno, berasal dari teman-temannya di Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Malang. Dia mengaku mendapat kehormatan dari klub pecinta sepeda tua di Malang untuk mewakili komunitasnya berkeliling nusantara dan 4 negara Asia Tenggara setelah menjalani seleksi dari puluhan anggota Kosti.

“Kita sempat ngontel 8 hari ke Bali saat kongres ke-3, diteruskan ke Semarang sampai 6 hari. Berarti kita mampu sampai ke Sabang. Dari situ kita mulai keliling nusantara,” imbuhnya.

Yang tak kalah unik adalah sepeda yang digunakan oleh Slamet Sutikno. Sepeda batavus ini ternyata berusia lebih tua 2 tahun dari pengendaranya, yakni 76 tahun.

Selama 7 bulan dikayuh, sepeda ontel berwarna cokelat ini tak pernah mengalami kendala apapun. Padahal, untuk berkeliling nusantara dan 4 negara sepeda warisan orangtuanya ini membawa peralatan kebutuhan sehari-hari seberat 60 kilogram.

"Yang penting ada ban serep saja. Selama perjalanan tidak pernah kerepotan dengan sepeda meskipun sepeda tua," sambung warga Kecamatan Pakis Aji, Malang ini.

Selama berkeliling nusantara dan 3 negara di Asia Tenggara yang sudah disinggahinya, Slamet mengaku terkesan dengan sambutan warga Malang yang berada di Brunei Darussalam.

Ratusan warga Malang yang bekerja di Brunei saat itu menyambut. Beberapa di antaranya bahkan merasa heran di usianya yang sudah 74 tahun, kakek Slamet masih mampu mengayuh ontel tuanya berkeliling nusantara dan 3 negara.

Selama 7 bulan perjalanan yang tentunya dilewati dengan cuaca panas dan hujan, namun kakek Slamet tidak pernah sakit. Menurutnya, stamina prima yang dia miliki berasal dari kebiasaan mengonsumsi bawang putih. Dalam sehari, Slamet mengaku mengonsumsi bawang putih sebanyak 3 siung.

"Seperti minum obat, pagi siang dan malam. Cukup 1 siung. Alhamdulillah dari berangkat sampai tiba di ujung paling utara Pulau Nunukan saya masih sehat,” kata Slamet.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved