Full Day School
Rahmat Derita Ragu dengan Full Day School
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berencana akan membuat program "full day school" khusunya di pendidikan
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribun Jambi. Tommy Kurniawan
TRIBUNJAMBI.COM JAMBI - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berencana akan membuat program "full day school" khusuanya di pendidikan SD dan SMP baik negeri maupun swasta di tiap daerah. Alasannya agar anak tidak sendiri ketika orangtua mereka masih bekerja dan bertujuan secara perlahan anak akan terbangun karakternya dan tidak menjadi liar di luar sekolah ketika orangtua mereka masih belum pulang dari kerja.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Rahmat Derita sendiri nyatanya sudah mengetahui hal tersebut. Menurutnya perlu ada kajian lagi oleh pemerintah pusat dalam hal wacana itu.
"Perlu dikajilah, karena saat ini masih sebatas wacana," katanya.
Rahmat mengaku, berkemungkinan kecil program itu bisa terlaksana di Provinsi Jambi. Hal ini mengingat dibeberapa daerah sejumlah anak harus kembali membantu orang tuanya bekerja.
"Apa lagi seperti di Kabupaten Tanjabtim, Tanjabbar dan Merangin, mereka rata-rata pulang sekolah harus bantu orang tuanya, bagaimana kalau dibuat full day school, ini perlu pengkajian lagi," katanya.
"Kalau di kota besar tentu program itu bisa efektif, tapi kalau di daerah tentu tidak mudah," ujar Rahmat Selasa kemarin (9/8).
Saat ditanya apakah saat ini Dinas Pendidik Provinsi Jambi mendorong agar program itu bisa terlaksana, Rahmat sendiri tak mau berbicara banyak.
"Kita tidak boleh bilang setuju atau tidak sekarang, takutnya ada yang protes baik dari orang tua siswa maupun muridnya," jelasnya.