Telinga Anton Diduga Kena Peluru Nyasar Petugas Saat Gerebek Narkoba

TRIBUNJAMBI.COM, PALEMBANG --- Anton (28), kondisinya masih belum sadarkan diri akibat luka pada telinga kanannya

Editor: ridwan

TRIBUNJAMBI.COM, PALEMBANG --- Anton (28), kondisinya masih belum sadarkan diri akibat luka pada telinga kanannya dan kini masih dirawat di IGD RSMH Palembang, Minggu (24/7/2016). Luka pada telinga Anton, merupakan luka tembak. Diketahui sisa proyektil peluru pun masih bersarang di telinga Anton.

Dari pantauan Sripoku.com di ruang IGD RSMH Palembang, tampak kondisi Anton terkulai lemas dan tak sadarkan diri dengan kedua matanya terpejam. Telinga kanan Antoni pun semuanya tertutup perban guna menghalangi darah keluar.

"Kami yakin (Anton) kena tembak dan kata perawat pelurunya masih di telinga. Rencananya besok mau dioperasi," ujar salah seorang kerabat Anton yang menjaganya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Anton menjadi korban peluru nyasar petugas Polsek SU II Palembang yang ketika itu sedang melakukan penggrebekan di rumah keluarga Anton di Jalan KH Azhari Lorong Indrawati Kelurahan 11 Ulu Kecamatan SU II Palembang, Rabu (20/7/2016) malam.

Ketika itu petugas Polsek SU II mendapatkan laporan adanya transaksi narkoba di rumah keluarga Anton. Petugas melakukan penangkapan terhadap Azhari alias Goong yang diduga bandar narkoba.

Namun pada penangkapan Goong yang bersembunyi di kamar, Anton berlari keluar rumah lantaran ketakutan. Bahkan Anton menyeburkan diri ke rawa-rawa dekat rumah keluarganya.

Merasa ada yang berlari dari rumah, petugas pun kemudian melakukan pengejaran. Warga sekitar mengakui ada suara tembakan dan akhirnya mengetahui Anton sudah luka pada telinga kananya yang mengeluarkan darah. "Saat itu ada empat polisi yang langsung masuk ke dalam rumah yang tidak ada surat penangkapan.

Waktu itu Anton lagi makan mie dan ketakutan langsung keluar rumah. Anton ke Palembang ini libur lebaran dan asalnya dari Bengkulu. Sedangkan Goong sembunyi di kamar," ujar Sari, bibi Antoni ketika dimintai keterangan di rumahnya di lokasi penangkapan.

Sama halnya diungkapkan Mirna (15) sepupu Anton yang mengakui bahwa saat polisi datang, Anton sedang makan mie di depan kamar Goong. Polisi mau menangkap Goong, pamannya yang diduga terlibat kasus narkoba.

Diakuinya saat Anton keluar rumah dan dikejar polisi, terdengar suara tembakan. "Dia (Anton) ketakutan dan langsung masuk ke rawa-rawa. Malam itu polisi nembak dua kali, pertama tembak arah ke atas dan keduanya tembak ke bawah. Setelah itu Anton langsung terguling-guling dam telinganya terluka," ujarnya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved