Cendekiawan Kekhalifahan Abbasiyah inilah Penggagas Teori Evolusi Pertama Bukan Darwin
Lahir di Basra, Irak, pada 776. Namanya berarti “mata bundar seperti ikan”.

Al Hayawan memuat tiga hal penting dalam evolusi yang juga dituliskan oleh Charles Darwin dalamThe Origin of Species. Menurut Al Jahiz, hewan-hewan berjuang untuk tetap bertahan hidup, bertransformasi menjadi spesies, dan mengatasi faktor-faktor lingkungan.
Al Jahiz percaya bahwa satu spesies bisa mengalami transformasi secara jangka panjang sehingga memunculkan spesies baru. “Orang berkata beragam tentang eksistensi hewan berkaki empat. Beberapa menerima perubahan dan melahirkan eksistensi anjing, serigala, rubah, dan kerabatnya. Keluarga itu berasal dari orang makhluk yang sama,” demikian ditulisnya.
Kitab Al-Hayawan yang berpengaruh menjadi acuan bagi para pakar hewan dan pemikir evolusi di Eropa. Miguel Asín Palacios, seorang ilmuwan dan pendeta Katolik, mengatakan, karya Al Jahiz sangat berarti bagi perkembangan sains, terutama zoologi.
Menjelang akhir hidupnya, Al Jahiz menderita kelumpuhan total pada satu sisi tubuhnya (hemiplegia). Ia memutuskan pensiun dan kembali ke tempat kelahirannya, Basra. Pada bulan Desember 868 saat usianya 93 tahun, ia meninggal dunia. Diduga, ia meninggal dunia karena cedera akibat tertindih rak bukunya.
(Kompas.com)