Pak Kyai Pesan Bendung Paham Radikalisme

Para pria berpakaian loreng berbaris. Penuh takzim mendengarkan untaian amanat dari sang panutan, KH Abdul Satar Saleh, Ketua Rois Syuriah PC NU

Penulis: muhlisin | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI/MUHLISIN
Para pria berpakaian loreng datang untuk mendengarkan untaian amanat dari sang panutan, KH Abdul Satar Saleh, Ketua Rois Syuriah PC Nahdlatul Ulama Merangin, Minggu (10/4). 

BANGKO, TRIBUN - Para pria berpakaian loreng berbaris. Penuh takzim mendengarkan untaian amanat dari sang panutan, KH Abdul Satar Saleh, Ketua Rois Syuriah PC Nahdlatul Ulama Merangin.

Jam menunjukkan pukul 09.35, Minggu (10/4). Ketika belasan sepeda motor memasuki halaman kantor sekretariat Pimpinan Cabang NU Merangin, Jalan M Yamin, Pasar Atas Bangko, Minggu (10/4). Motor diparkir, dan mereka pun menyalami Ketua PC NU, H Zoztavia, dan pengurus PC Ansor yang sudah sejak pagi menunggu.

Tak lama juga puluhan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dari Kecamatan Pamenang Barat ini di markas PC NU. Mereka pun segera beranjak ke kediaman KH Syatar Saleh di Pondok Pesantren Syech Maulana Qari, Desa Titian Teras Kecamatan Batang Mesumai.

"Kita menghadapi tantangan yang sangat serius. Luar biasa serius. Yaitu paham radikal yang semakib merebak di tengah masyarakat," ujar kyai kharismatik ini.

Kaum Nahdliyin atau warga NU, menurut Buya Satar, harus diselamatkan. Karena paham radikal bukan hanya mengancam ideologi ahlussunnah wal jama'ah. Tapi juga ancaman langsung bagi NKRI.

"Juga paham Syiah dan Salafi yang begitu gampang mensyirikkan dan mengkafirkan orang. Adalah tugas kita bersama untuk menyelamatkan kaum nahdliyin dari ajaran sempalan," ujar Buya Satar lagi.

Pun demikian ketika H Zoztavia angkat bicara. Ia mengatakan peran GP Ansor dan Banser tidak hanya seremonial belaka. Tapi mesti lebih riil berbuat kepada masyarakat.

"Ada ancaman lain yang juga sangat berbahaya. Narkoba salah satunya. Anak muda NU, terutama banser, wajib perang terhadap narkoba," ujarnya.

Puluhan anggota banser berangkat dari tiga desa Pamenang Barat. Yakni Desa Pinang Merah, Mampun Baru, dan Desa Pulau Tujuh.

Cukup menarik ketika aksi mereka tak sekedar menyambangi kediaman sang kyai. Tapi juga berlanjut ke Dusun Selabu di Desa Nalo Gedang Kecamatan Nalo Tantan.

Di desa ini, mereka melaksanakan bakti sosial. Yakni melakukan pengecoran lantai musala bernama Musala Aswaja. Bersama masyarakat sekitar, para anggota banser bergotong royong menuntaskan musala ini.

"Terakhir kita ke Madrasah Sabilal Muttaqien. Juga di Nalo Tantan. Madrasah ini juga didirikan dan dikelola oleh kader NU," ujar Musa, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Kecamatan Pamenang Barat.(Lis)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved