Harga BBM
April, Harga Premium dan Solar Berpeluang Turun
Melorotnya harga minyak mentah dunia tak serta merta membuat pemerintah buru-buru menurunkan
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Melorotnya harga minyak mentah dunia tak serta merta membuat pemerintah buru-buru menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM). Kini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih menghitung penetapan perubahan harga BBM. Rencananya, pengumuman harga BBM terbaru akan dilakukan pada awal April 2016.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM Sujatmiko mengatakan, Kementerian ESDM sedang melakukan kajian internal tentang formulasi perubahan harga BBM. Menurutnya, acuan perubahan harga akan disesuaikan dengan kondisi harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah sepanjang tiga bulan belakangan.
"Nanti di awal April, akan kami finalkan. Harga acuan minyak mentah dan nilai tukar selama tiga bulan terakhir yang akan menjadi landasan penetapan perubahan harga BBM," katanya, Senin (14/3).
Sujatmiko menambahkan, nantinya hasil kajian ESDM ini akan diserahkan kepada menteri untuk dibahas secara lintas kementerian. Pemerintah berencana akan menetapkan perubahan harga BBM pada awal April 2016.
Sesuai dengan kesepakatan antara pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), perubahan harga BBM jenis solar dan premium akan dievaluasi setiap tiga bulan. Catatan saja, pemerintah menetapkan harga jual BBM yang terakhir pada awal Januari 2015 dan berlaku sejak 5 Januari 2016. Dengan begitu, harga baru BBM akan berlaku pada awal April 2016.
Sayangnya, Sujatmiko tidak mau berspekulasi potensi penurunan harga BBM lantaran masih rendahnya harga minyak mentah dunia serta penguatan nilai tukar rupiah. "Ini kan Maret belum selesai, jadi nanti harga acuan pada Januari, Februari, dan Maret akan dihitung rata-ratanya untuk diberlakukan pada April 2016," ujarnya.
Penurunan harga minyak dunia sejak tahun lalu membuat beberapa negara merevisi harga BBM. Malaysia misalnya, sejak awal tahun 2016 telah dua kali menurunkan harga BBM.
Yang terbaru, per 1 Februari 2016 lalu Malaysia telah menurunkan harga bensin jenis RON 95 sebesar 10 sen menjadi RM 1,75 per liter. Harga ini setara Rp 5.734,50 per liter (kurs RM 1=Rp 3.276,86). Di Indonesia, produk RON 95 sejenis Pertamax Plus. Sedangkan harga bensin jenis RON 97 di Malaysia juga dipangkas 20 sen menjadi RM 2,05 per liter. Sedangkan, harga bensin diesel dipatok RM 1,35 per liter, turun 25 sen.
Bisa turun drastis
Namun, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Montty Girianna bilang bila melihat tren harga minyak dunia saat ini, harga BBM di dalam negeri harusnya bisa kembali diturunkan. "Kalau melihat tren, harusnya turun," ungkapnya.
Catatan saja, data Bloomberg, harga minyak WTI di Bursa Nymex Amerika Serikat untuk pengiriman April 2016 kemarin ada di level US$ 37,43 per barel. Sejak Januari 2016 hingga 14 Maret 2016, harga minyak ini turun 4,33%.
Tapi, Montty belum bisa membeberkan besaran harga BBM ini. "Pasti turun, bisa sampai menjadi Rp 6.000 per liter," ungkapnya. Saat ini premium dijual seharga Rp 7.050 per liter.