Ruslan: Tidak Ada Maksud Menahan Ijazah
Ketua STIT YPI Kerinci, Ruslan saat ditemui Tribun di ruang kerjanya, Kamis (18/2) mengatakan
Penulis: hendri dede | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Hendri Dede Putra
TRIBUNJAMBI.COM, SUNGAI PENUH - Ketua STIT YPI Kerinci, Ruslan saat ditemui Tribun di ruang kerjanya, Kamis (18/2) mengatakan ijazah sejumlah alumni STIT tersebut bukan ditahan pihak kampus. Namun ijazah belum ditandatangani oleh Kopertais wilayah 13 Jambi. Karena ada beberapa kesalahan dalam penulisan di ijazah.
Ia mengatakan tidak hanya 8 orang yang belum menerima ijazah, tapi dari 192 orang alumni STIT, ada 13 orang yang ijazahnya masih ada kesalahan. Sedangkan yang lainnya tidak ada kesalahan dalam penulisan di ijazah.
"Ado 13 yang belum keluar. Dari 192 ijazah mahasiswa yang keluar 179 ijazah. Karena ada yang salah tulis, ada yang blanko belum cukup," jelasnya.
Ia menambahkan ijazah akan diberikan bila Kopertais Jambi sudah selesai menandatangani. "Jadi tidak ada maksud kita menahan," ujarnya.
Sementara terkait adanya pembayaran uang untuk pengambilan ijazah. Ia menyebutkan sekitar Rp40 juta dari 192 mahasiswa yang wisuda Juni 2015. Sedangkan dana tersebut dipergunakan untuk biaya transportasi dan biaya administrasi pengurusan ijazah ke kopertais.
"Ini bukan aturan kampus. Tapi biaya ke Jambi sampai empat kali, beli belanko. Dan pengurusan ijazah lainnya," ujarnya.