Pihak Travel Ancam Bawa ke Ranah Hukum
Minta Kemenkumham menyelesaikannya.
Penulis: qomaruddin | Editor: bandot
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Qomaruddin
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Melalui kuasa hukumnya, pihak Travel Umroh dan Haji AM berencana akan mem-PTUN-kan Kantor Imigrasi Kelas IA Jambi.
Dikonfirmasi Tribun, sang Pemilik AM Travel Haji dan Umroh Andi, menganggap Imigrasi Kelas IA Jambi cuci tangan atas kasus yang didera Asmuil Mar'ruf (46) warga asal Kabupaten Sarolangun lantaran batal berangkat menunaikan ibadah umroh.
"Ya rencana kita akan menggugat, tapi saat ini masih tahap proses pembicaraan dengan pengacara," katanya, Selasa (16/2) kemarin.
Katanya, pihak Imigrasi Kelas IA Jambi digugat secara perdata karena mengeluarkan paspor tanpa hologramnya di stempel. Yang mengakibatkan Asmuil ditolak petugas Imigrasi di Bandara Jakarta.
Tak hanya Imigrasi Jambi tapi pihak Imigrasi Jakarta juga akan di PTUN kan. "Iya. Mereka menolak paspor Asmuil. Kita juga minta ganti rugi materiil akibat persoalan ini. Termasuk Ombusdman juga kasih tahu, karena disitu telah terjadi mal administrasi," ujarnya.
Tetapi jika tidak juga, dirinya akan ikut melibatkan Komnas HAM, karena Ia dan jemaah yang diberangkatkan melalui bironya merasa ada tekanan.
"Itulah upaya kedepan kita. Pihak Imigrasi janganlah cuci tangan seolah olah mencari tumbal dan enggan menyelesaikan masalah. Sebab ini murni kesalahan Imigrasi bukan kita," terangnya.
Namun langkah itu menurutnya, tak serta merta akan dilakukan, apabila ada itikad baik dari Imigrasi bisa mencarikan solusi atau mengganti biaya yang telah dikeluarkan Asmuil.
Ternyata bila tak ada jawaban dari Imigrasi, katanya, terserah nanti keputusan pengadilan. Kemudian minta Kemenkumham menyelesaikannya.
"Kita mau lihat itikad baik dari Imigrasi, walau macam mano kan salahnya ada di paspor. Jadi kesannya jangan cari-cari kesalahan kesana kemari, termasuk mendatangi Asmui di Sarolangun sana," ujarnya.
"Poinnya kan sudah salah. Silahkan akui saja, trus langkah penyelesaianya gimana. Ya, diajaklah Pak Asmui duduk," katanya.
Ia pun menegaskan, sejak Asmuil gagal berangkat dana dana yang telah dikeluarkan otomatis dianggap hangus seketika itu, dan gagal berangkat untuk selanjutnya.
"Tapi saya secara pribadi akan memberangkat dia pakai dana saya sendiri. Janji akan saya berangkatkan. Ya. Kalaulah kasus gitu otomatis hanguslah biayanya, karena semua tersistim, baik tiket atau penginapan kan ada batasnya. Pesawat walaupun tidak berangkat dianggap sudah duduk," terangnya.
Sebab katanya, bila semua dilimpahkan ke Asmuil tentu sulit bisa tercover, karena dana tak sedikit yang telah dikeluarkan.
"Hitungan saya dana yang dikeluarkan hampir mencapai Rp 28 juta. Tapi saya janjikan Maret nanti berangkat," katanya.