EDITORIAL

Kembali untuk Kebaikan

Editorial Tribun Jambi

Editor: Duanto AS

SEJUMLAH warga Provinsi Jambi eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang telah bermigrasi ke Kalimantan, saat ini menolak untuk kembali. Meski diberi fasilitas dan kemudahan mereka tetap bersikeras tidak mau kembali. Ada yang berdalih malu untuk kembali, karena sudah terlanjur menjual aset yang dimiliki.

Kemudian, mereka memilih opsi untuk menetap dan bekerja di Jakarta saja. Padahal kita sama mengetahui, ketatnya persaingan mendapatkan pekerjaan di ibukota negara itu dan biaya hidup yang tinggi. Padahal mereka tidak hanya membawa badan sendiri, kebanyakan sudah berstatus keluarga dan punya anak yang masih kecil-kecil.

Padahal tanah Jambi ini masih cukup luas dan subur untuk digarap, masih menyimpan kekayaan mineral untuk ditambang. Dunia perdagangan dan jasa pun masih banyak membuka lapangan pekerjaan. Mengapa masih menolak untuk kembali?

Warga provinsi lain bahkan menjadikan Jambi sebagai tujuan untuk mendapatkan penghidupan karena pertumbuhan ekonominya yang cukup baik, bahkan di atas rata-rata nasional. Meskipun efek global membuat sejumlah komoditas dari daerah ini ambruk ke harga terendah, namun inflasinya masih terjaga.

Mengapa harus malu jika itu untuk kebaikan? Toh, tidak ada juga yang marah atau mendendam. Sebab, saat masih di Jambi mereka tidak meninggalkan kerugian secara fisik atau materi bagi warga di daerah ini. Apalagi mereka masih mempunyai keluarga, ibu yang ditinggalkan dan rindu bertemu anak/cucunya, atau saudara yang merindukan kakak atau adiknya.

Pemerintah daerah bahkan sudah menyediakan tempat penampungan sementara, ada proses untuk bersosialisasi lagi, bahkan bisa jadi memodali untuk memulai usaha kembali.

Ketua DPRD Provinsi Jambi, Cornelis Buston menyatakan hal itu baru-baru ini. DPRD bersama dengan pemerintah provinsi dan Forkompimda telah melakukan rapat membahas hal tersebut. Tujuannya, agar agar mantan Gafatar ini bisa hidup layak di Jambi dan kembali hidup bermasyarakat.

Reaksi masyarakat Jambi pun terkesan adem, tidak ada riak penolakan. Bahkan Cornelis mengharapkan kerja sama semua jajaran untuk bisa memberikan solusi kepada eks anggota gafatar ini.

Untuk itu, ada baiknya para eks gafatar mengambil keputusan untuk kebaikan jangka panjang dengan kembali ke tanah Jambi. Khilaf yang terlanjur tentu dapat diperbaiki kembali.(*)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved