Ledakan di Sarinah
Pengemudi Go-Jek Bantu Perempuan Korban Peristiwa Sarinah Jadi Perbincangan di Mesos
Foto driver Go-Jek membantu perempuan korban ledakan di pos polisi depan Gedung Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, menjadi pembicaraan para netizen.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Foto driver Go-Jek membantu perempuan korban ledakan di pos polisi depan Gedung Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, menjadi pembicaraan para netizen sepanjang Kamis (14/1/2016) kemarin.
Pujian demi pujian hingga tanda tanya tertuju kepada sosok driver Go-Jek tersebut setelah aksi heroiknya tertangkap kamera dan diunggah di akun twitter @1qbalsaputra.
Sang pemilik akun menuliskan kata-kata, ‘Salah satu driver @gojekindonesia berani ke lokasi ledakan nyelametin cwe ini #PrayForJakarta‘.
Aksinya terbilang berani dan heroik lantaran ia menolong perempuan korban ledakan di saat sejumlah warga menyelamatkan diri masing-masing.
Apalagi, saat itu aksi teror para pelaku masih berlangsung.
Tribunnews bertemudriver Go-Jek yang menjadi bahan pembicaraan dan viral media sosial tersebut di samping Gedung Bawaslu (Badan Pengawaslu) atau sekitar 100 meter dari lokasi ledakan tak lama setelah kejadian.
Yah, sang driver Go-Jek heroik tersebut ternyata bernama Muhammad Yunus. Ia berusia 43 tahun dan berasal dari Depok, Jawa Barat.
Lantas, Yunus menceritakan aksinya itu.
Yunus masih ingat betul kejadian sebelum dan pasca-ledakan disertai aksi baku tembak antara pelaku dan petugas kepolisian di kawasan Sarinah, termasuk di pospol depan Gedung Sarinah.
Sekitar pukul 09.00 WIB, Yunus baru saja menuruni penumpang seorang pegawai di salah satu gedung di bilangan Jalan MH Thamrin.
Setelah itu, ia memarkirkan motornya di trotoar tikungan Gedung Jaya atau 15 meter seberang pospol Gedung Sarinah. Di situ sudah ada dua rekannya sesama tukang Go-Jek.
Seperti biasa, selain mengotak-atik gadget-nya untuk 'memantau' calon penumpang, sesekali Yunus mengobrol dengan dua rekannya.
Tiba-tiba sekitar pukul 10.30 WIB, Yunus terhentak dengan kencangnya suara ledakan disertai kepulan asap yang berasal dari area dalam gerai Starbucks Coffee di seberang jalan tempatnya berada.
Tak lama kemudian, Yunus kembali terkejut karena kembali mendengar suara ledakan keras dari pospol depan Gedung Sarinah.
Ratusan kendaraan yang sebelumnya lalu-lalang di jalan protokol MH Thamrin itu berhenti seketika.
Saat itu, ada sejumlah mobil yang tengah berhenti di lampu merah samping pospol tersebut.
Ratusan warga yang berada di Gedung Sarinah dan gedung sekitar mulai berlarian menjauh dari lokasi ledakan.
Namun, ada beberapa warga memberanikan diri mendekat ke pospol sumber ledakan itu, termasuk Yunus.
Yunus mengaku terkejut saat melihat dua pria dan seorang perempuan sudah terkapar dan tak bergerak dengan luka dan lumuran darah di sekujur badan. Bahkan, kepala perempuan itu tidak utuh lagi.
Saat itu, Yunus mendengar suara minta tolong dari laki-laki yang ada di dalam pospol.
Rupanya, dia adalah anggota polisi lalu lintas yang mengalami luka parah pada kakinya. Celananya pun hancur dan tersisa celana dalam.
Lantas, Yunus berusaha mengangkat polantas tersebut bersama beberapa anggota polantas lainnya ke dalam mobil.
"Ini tangan saya masih bau amis darah sama gosong hitam seperti mesiu atau belerang, kok nggak hilang-hilang yah? Padahal, tadi sudah saya cuci berkali-kali pakai sabun," kata Yunus saat menunjukkan telapak tangan kanannya.
Belum hilang rasa paniknya, Yunus kembali dikejutkan dengan suara tembakan yang berasal dari bagian atas gerai Starbucks Coffee.
Tiba-tiba seorang anak muda mengenakan kemeja dan celana panjang hitam ambruk di tengah perempatan jalan atau tidak jauh dari tiga korban tewas sebelumnya.
"Anak muda ditembak orang dari bagian atas Starbucks, itu tempat parkir. Dia langsung meninggal saat itu juga," ujarnya.
"Sebelumnya saya sudah mengingatkan anak muda itu supaya jangan mendekat ke pospol. Saya bilang, 'Awas bang, mundur bang takutnya masih ada bomnya dan polisi mau bantu angkat korban. Eh, tapi dia nekat mendekat ingin lihat ke dalam pospol. Tiba-tiba dia kena tembak dari atas," sambungnya.
Yunus kembali terkejut lantaran dua ledakan keras kembali terjadi dari dalam area gerai Starbucks Coffee.
Berikutnya ia melihat aksi baku tembak antara sejumlah polisi di tepi jalan dengan beberapa orang yang berada di dalam area gerai kopi tersebut.
Saat sejumlah pegawai dan pengendara panik berhamburan menyelamatkan diri, Yunus masih bisa sedikit fokus dan melihat seorang perempuan yang meminta tolong di depan gerai Starbuck Coffee.
Ia melihat kaki perempuan tersebut dalam dan berlumuran darah.
Dengan sigap Yunus membantu perempuan tersebut menjauh dari lokasi ledakan ke tempat yang lebih aman, yakni dekat motornya diparkir sebelumnya.
"Itu kebetulan saja saya lihat perempuan itu berdarah kakinya. Jadi, saya tolong karena warga lainnya pada lari mencar nggak karuan setelah ledakan itu. Yah, kita kalau lihat orang jadi korban begitu yah harus nolong. Kan kasihan kalau misalnya itu anggota keluarga kita sendiri," ucap Yunus seraya menunjukkan telepon selulernya yang berisi foto dirinya tengah menolong perempuan korban ledakan. (coz)