Ledakan di Sarinah
Di Dekat Mayat Terduga Pelaku Penyerangan di Sarinah, Ditemukan Buku Harian
Seorang terduga pelaku ledakan di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, meninggalkan buku harian berwarna hitam.
TRIBUNJAMBI.COM, PALMERAH --- Seorang terduga pelaku ledakan di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, meninggalkan buku harian berwarna hitam.
Buku harian ini tergeletak di sisi terduga pelaku yang tewas usai meledakkan diri. Buku harian ini dibungkus berikut benda menyerupai dompet.
Buku harian terduga teroris ini pun dibawa hingga RS Polri.
"Eh ini barangnya dia," seru seorang petugas yang mengangkat mayat di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (14/1).
Belum diketahui identitas jenazah dalam kantong yang dibawa ke RS Polri.
BACA: Kenapa Terduga Teroris Mati Tersenyum
Hanya saja, Kepala bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal menyatakan, jumlah korban dalam serangkaian teror di Sarinah mencapai 24 orang. Tujuh orang diantaranya tewas.
Menurut Iqbal, tujuh orang yang tewas ini terdiri dari lima orang terduga polisi dan dua warga sipil.
Adapun dua warga sipil yang tewas terdiri dari satu orang WNA dan satu orang WNI.
"Untuk anggota kepolisian, tidak ada yang meninggal. Ada satu yang alami luka berat," ujar Iqbal.
Presiden Joko Widodo menyambangi tempat ledakan di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pukul 16.10 WIB. Ia datang dengan pengamanan ketat.
Pantauan, puluhan anggota TNI AD membatasi kerumunan warga ketika Jokowi tiba.
Puluhan anggota TNI ini berjejer tiga lapis. Jarak antara blokade dan Jokowi ialah lebih dari 50 meter.
Jokowi tiba di lokasi didampingi Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan.
Selain itu, juga ada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Jokowi tampak ke menghampiri bagian depan Starbucks. Mantan Wali Kota Solo itu lalu berbincang dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian.
Tito menunjukkan lokasi ledakan. Kunjungan Jokowi ke lokasi ledakan tak lama, yakni sekitar lima menit.
Setelah itu, ia kembali ke mobil dan bergegas pergi.
Pengawalan ketat saat Jokowi melintas juga terlihat dari beberapa mobil pengawal di belakangnya.
Jokowi pun tidak membuka kaca mobil saat warga memanggilnya dari luar.
Sebelum tiba di lokasi ledakan, saat kunjungan kerja di kabupaten Cirebon, Jokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan untuk mengejar dan menangkap pelaku ledakan di Sarinah.
"Saya perintahkan Kapolri dan Menkopolhukam untuk mengejar, menangkap baik yang di peristiwa maupun yang ada di Jaringan teroris yang sudah menjadi target operasi," ujar Jokowi. (tim/tribun)