Kasus DBD di RSUD Abdul Manap Meningkat
Kasus pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) berdasarkan data di RSUD Abdul Manap Kota Jambi
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kasus pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) berdasarkan data di RSUD Abdul Manap Kota Jambi terhitung Oktober hingga Desember 2015 sebanyak 60 pasien yang dirawat inap. Namun awal Januari hingga tengah bulan ini jumlahnya meningkat drastis hingga 39 orang.
"Perbandingannya semakin menunjukan peningkatan," kata Kasi Pelayanan Medis dr Fahruroji kepada Tribun Selasa (12/1).
Jika ditotal pasien yang datang per hari berkisar 5 hingga 7 pasien yang didominasi anak-anak. Anak-anak mudah terkena DBD karena faktor daya tahan tubuh yang rentan.
Ketersediaan ruangan untuk menampung pasien DBD masih mencukupi, jika bangsal anak ada 22 tempat tidur dan baru diisi 10 orang. Sedangkan dari 38 tempat tidur di bangsal penyakit dalam baru diisi 8 orang pasien DBD.
"Kalau misalnya penuh kita rujuk," katanya.
Pasien yang terkena DBD biasanya maksimal dirawat hingga 5 hari, namun bergantung kondisi pasien.
"Di sini belum ada korban meninggal," katanya.
Peningkatan ini disebabkan nyamuk Aides Aigepty yang membawa virus dengue yang datang pada musim penghujan.
"Nyamuk ini berkembang biak di tempat genangan air," katanya.
Tanda-tanda gejala klinis DBD badan panas kurang lebih selama 5 hari dengan suhu panas hingga 40 derajat yang disertai mual dan muntah. " Nyeri persendian di tulang dan otot, mimisan, dan bintik-bintik merah di kulit," katanya.
Hal ini juga harus didukung dengan pemeriksaan darah rutin yang hasilnya berupa penurunan trombosit di bawah 100 ribu dan terjadi peningkatan hematokrid. Pengobatan dilakukan melalui terapi cairan, jika trombosit di bawah 50 ribu dilakukan transfusi darah.
Ia menghimbau kepada masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan di sekitar rumah dan di dalam rumah seperti menguras bak mandi, tempat penampungan air yang diberi serbuk abate, dan fogging.