Kepala Lapas Dirampok, Rp 80 Juta Melayang

Akibat kejadian, uang Rp 80 juta dan sejumlah surat penting milik Sardiaman dibawa kabur pelaku.

Editor: Nani Rachmaini

TRIBUNJAMBI.COM, PEMATANGSIANTAR - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah, Sardiaman Purba (55), dirampok di Pematangsiantar, Sumatera Utara, Jumat (18/12/2015).

Akibat kejadian, uang Rp 80 juta dan sejumlah surat penting milik Sardiaman dibawa kabur pelaku.

Modus perampokan dilakukan dengan cara menggembosi ban belakang sebelah kiri mobil Innova warna hitam, nopol BK 1237 KZ, milik Sardiaman.

Sardiaman mengatakan, awalnya dia  bersama istrinya boru Sembiring, dari rumah menuju BRI Cabang di Jalan Merdeka, Pematangsiantar.

Begitu sampai di bank tersebut, mobil diparkir lalu mereka  masuk ke dalam bank untuk mencairkan uang sebanyak Rp 80 juta.

Sardiaman menyimpan uang Rp 80 juta di dalam tas sandang berwarna hitam, yang kemudian diletakkan di jok mobil bagian tengah.

Selain uang, di dalam tas ada juga telepon seluler, paspor, KTP dan surat penting lainnya.

Selanjutnya, Sardiaman melajukan mobil lewat dari Jalan Merdeka hingga melintas di Jalan Wahidin.

Persis di dekat jembatan rel kereta api, Sardiaman mendengar ada suara yang meneriaki bahwa ban mobilnya kempis.

Dia pun menghentikan laju mobil dan turun guna memastikan teriakan tersebut. Ternyata benar, ban belakang sebelah kiri mobilnya sudah kempis.

Sewaktu turun dari mobil, istrinya boru Sembiring tak ikut turun, melainkan tetap bertahan di dalam mobil.

Kepada tukang tambal ban yang kebetulan berada di sebeleh kiri jalan dan dekat mobil berhenti, Sardiaman meminta agar ditambahkan angin.

"Rupanya kompresor ukuran kecil dan enggak sanggup mengisi angin ban mobilku. Kemudian istriku keluar dari mobil," kata Sardiaman saat membuat laporan ke Polres Pematangsiantar.

Tak berapa lama, istrinya boru Sembiring kembali naik ke dalam mobil. Namun dia kaget, tas yang sebelumnya diletakkan di jok tengah, tak ada lagi di tempat.

Kontan saja dada Sardiaman berdegup kencang begitu tahu tas sandangnya berisi uang kontan Rp 80 juta telah raib.

Sambil tergesa-gesa, Sardiaman menumpangi angkutan kota melapor ke Polres Pematangsiantar, sedangkan istrinya boru Sembiring ditinggalkan di lokasi kejadian bersama mobil.

Boru Sembiring menambahkan, sebelumnya mereka sempat singgah ke sebuah toko untuk membeli tempat tidur. Tapi karena harga kemahalan, mereka melanjutkan perjalanan menuju BRI Jalan Merdeka guna mencairkan uang sebanyak Rp 80 juta.

"Ada laki-laki naik motor Supra teriak ban kempis dekat tikungan Jalan Wahidin. Makanya mobil dihentikan suamiku."

"Saat ngecek ban, aku di dalam mobil dan tas masih ada di bangku tengah. Tak lama aku turun, terus masuk lagi ke mobil dan kulihat tas telah hilang makanya kuberitahu sama suamiku," terangnya.

Dia menyebut, suaminya saat kejadian sedang menjalani cuti dan uang yang diambil itu milik pribadi untuk membeli tanah di Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai.

"Ngeri kali bah, suamiku dikerjai di kampung sendiri," keluh boru Sembiring.

Kapolres Pematangsiantar, AKBP Dodi Darjanto mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih menyelidiki kejadian dengan menggelar olah tempat kejadian perkara.

"Korban sudah dimintai keterangan dan petugas sedang di lapangan menyelidiki pelakunya," ujar AKBP Dodi.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved