Rabu, Rupiah Diperkirakan Loyo
Apalagi, minim katalis dari domestik.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Di pasar spot hari ini, rupiah diperkirakan masih loyo. Mata uang Garuda sulit mengungguli dollar AS di saat pelaku pasar fokus menunggu pertemuan Federal Open Market Committe (FOMC) pada pertengahan bulan ini. Apalagi, minim katalis dari domestik.
Selasa (7/12), di pasar spot, rupiah melemah 0,23% ke posisi Rp Rp 13.893 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga menunjukkan, rupiah terdepresiasi 0,11% ke level Rp 13.853 per dollar AS.
Research and Analyst Monex Investindo Futures Faisyal menilai, semakin solidnya dollar AS menjelang pertemuan FOMC pada pekan depan menjadi pemberat bagi rupiah. Selain itu, rupiah juga terimbas menyusutnya surplus neraca dagang China per November.
Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto sependapat, pelemahan rupiah dipicu semakin dekatnya keputusan suku bunga The Fed. “Sementara sentimen dalam negeri tidak ada yang signifikan. Cadangan devisa per November malah turun. Ini negati bagi rupiah,” ujarnya.
Menurut Rully, hari ini (9/12), sentimen dari eksternal masih akan menyetir rupiah, seperti rilis data ekonomi Paman Sam. Prediksinya rupiah melemah Rp 13.825-Rp 13.895 per dollar AS. Faisyal menduga, rupiah cenderung melemah antara Rp 13.835-Rp 13.950 per dollar AS.