Paris Bergejolak

Perancis Tahan 23 Orang Dalam Penggerebekan Massal

Posisi menggerebek sejumlah rumah yang diduga ditinggali militan islam, setelah peristiwa berdarah

Editor: Fifi Suryani

TRIBUNJAMBI.COM, PARIS - Posisi menggerebek sejumlah rumah yang diduga ditinggali militan islam, setelah peristiwa berdarah Jumat pekan lalu. Seorang sumber yang melakukan investigasi mengatakan, otak dari teror yang dilakukan pekan lalu itu berada di Belgia.

Polisi Perancis melakukan 168 penggerebekan semalam. Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve mengatakan, dari aksi itu, polisi telah menahan 23 orang dan menyita lusinan senjata termasuk pelontar bom dan senjata otomatis. Sedangkan 104 orang menjadi tahanan rumah.

"Mari kita perjelas. Ini baru permulaan. Kami akan tetap melanjutkan aksi ini," kata Cazeneuve, dikutip Reuters.

Penggeledahan ini dilakukan lantaran seorang pelaku yang tewas terlihat memasuki Yunani bulan lalu. Ini memunculkan spekulasi, ISIS memanfaatkan gelombang pengungsi untuk masuk ke Eropa.

Investasi berkembang setelah menemukan dua mobil yang dilakukan militan dipinjam dari kawasan Burssels. Aparat Belgia juga menggelar penggerebekan, mengepung perumahan di distrik Monlenbeek Brussels, kawasan ramai imigran muslim.

Polisi Belgia menahan tujuh orang dan telah membebaskan lima di antaranya. Salah satu yang dibebaskan adalah Mohammed Abdeslam, keluarga dari Brahim Abdeslam yang tewas dalam penyerangan tersebut.

Sedangkan saudara mereka yang lain, Salah Abdeslam, masih dalam pengejaran.

Peristiwa penembakan dan pengeboman di Paris telah menewaskan 129 orang, menurut Reuters. Peristiwa ini diperkirakan akan mendorong Eropa menutup pintu bagi para imigran.

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved