Agung Laksono Protes Spanduk Wajahnya di DPP Dicopot Kubu Ical

Ketua Umum Partai Golkar (PG) hasil Munas Ancol, Agung Laksono geram dengan pencopotan spanduk bergambar dirinya selaku ketua umum

Editor: Rahimin
Tribunnews.com/Abdul Qodir
Dua kader Golkar hendak mencopot spanduk Agung Laksono di kantor DPP Golkar Jakarta, Senin (2/11/2015). 

TRIBUNJAMBI.COM - Ketua Umum Partai Golkar (PG) hasil Munas Ancol, Agung Laksono geram dengan pencopotan spanduk bergambar dirinya selaku ketua umum dan Zainudin Amali selaku sekjen saat kedatangan Ketua Umum PG hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (2/11/2015) siang.

Agung yang datang ke kantor DPP PG pada sore hari, mengaku terkejut atas pencopotan tersebut. Apalagi, ia menilai saat ini masih dilakukan proses rekonsiliasi kedua kubu dan masih berlangsung proses upaya hukum kendati ada putusan Mahkamah Agung (MA).

"Sebagaimana saya sampaikan dalam Silatnas Partai Golkar semalam, ada satu butir sambutan saya, meski format penyatuan Golkar belum final dan selesai, tapi dalam rangka itikad baik kami dalam rangka rekonsilasi, saya mempersilakan kami berkantor bersama di sini tanpa seperti musuh. Kan kita sesama kader Golkar," kata Agung saat berada di kantor DPP PG, Slipi pada Senin petang.

Menurut Agung, Ical dan kawan-kawan dipersilakan menggunakan ruangan kosong di DPP sebagai tempat kerja atau sekadar datang. Namun, tidak elok jika mereka juga mencopot spanduk ketua umum dan sekjen miliknya.

"Tapi, saya dengar ada mencopot-cipot gambar saya segala. Saya imbau untuk tidak lagi memulai provokasi-provokasi, tidak memulai lagi menciderai silaturahmi, ciderai islah yang sudah dibangun bagus kemarin dengan sikap arogan itu seperti itu. Saya kira itu tidak perlu," katanya.

Senin siang, Ical, Fadel Muhammad, Nurdin Halid datang ke kantor DPP Partai Golkar. Mereka melakukan pertemuan dengan perwakilan Partai Golkar kubu Agung, Yorrys Raweyai, datang ke ruang Sekjen lantai 3 gedung utama DPP.

Pertemuan digelar sebagai tindak lanjut hasil Silaturahmi Nasional Minggu (1/11/2015) kedua kubu yang bertujuan untuk pemenangan PG dalam Pilkada Serentak 2015.

Di sela pertemuan siang tadi, Nurdin Halid memerintahkan dua petugas untuk mencopot spanduk besar bergambar Agung Laksono dan Zainudin Amali yang bertengger di tengah ruang gedung utama DPP dan yang berada di depan pagar pintu masuk utama.

Agung menegaskan, dalam upaya konsolidasi dan penyatuan pengurus Partai Golkar, seyogyanya kedua pihak menjaga etika politik.

Ia mempersilakan Ical dan kawan-kawan berkantor di DPP hingga memasang spanduk serupa. Namun, jangan sampai merusak atau mengubah apa yang telah ada di DPP.

"Saya juga tidak perlu membalasnya. Paling-paling saya pasang lagi spanduknya itu. Kalau dicopot, yah pasang lagi," ujarnya santai.

Agung menambahkan, dirinya tidak ikut dalam pertemuan Ical dan Yorry pada siang ini karena tidak diundang. "Saya baru tahu dari teman-teman internal di sini," ujarnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved