Jambi Kabut Asap

Kabut Asap Ancam Ribuan Ternak di Tanjabbar

Kabut asap bercampur partikel bekas bakaran mengancam 7.000 lebih populasi ternak sapi di Tanjung Jabung Barat

Penulis: Awang Azhari | Editor: Nani Rachmaini

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Awang Azhari

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL -‎ Kabut asap bercampur partikel bekas bakaran mengancam 7.000 lebih populasi ternak sapi di Tanjung Jabung Barat, ratusan kerbau dan ribuan lagi kambing.

Dikhawatirkan sumber makanan ternak-ternak itu terkontaminasi partikel abu, yang nanti akan memiliki dampak buruk terhadap kesehatan hewan ternak.

Seperti disampaikan Kepala Dinas Peternakan Tanjab Barat, Hamzah, ‎secara otomatis kabut asap yang kini masih 'menerjang' Tanjab Barat akan memiliki dampak terhadap hewan.

Karena itu imbauan kepada seluruh peternak, termasuk kepada petugas dari Dinas Peternakan di Tanjab Barat sudah dilayangkan, mereka diminta untuk mewaspadai kesehatan hewan karena konsumsi hijauan yang tidak steril.

"Kita sangat mewasapadi dampak kabut asap ini, karena sekarang ada ribuan populasi ternak di tengah-tengah masyarakat. Hal-hal terkecil harus tetap kita antisipasi," katanya kepada Tribun, Kamis (15/10).

‎Yang paling sederhana yang harus dilakukan peternak adalah dengan mencuci rumput sebelum diberikan ke ternak, untuk menjamin bahwa makanan hewan itu bersih dari partikel abu.

"Kita tidak tahu kadar partikel yang ada pada rumput, terlebih hujan tidak terlalu maksimal. Selain itu partikel bekas bakaran ini mengandung apa juga belum ada kajian, yang pasti harus diantisipasi, diantaranya dengan mencuci sebelum diberi ke ternak," tukas dia.

Begitu juga dengan minuman, hujan yang baru sekali terjadi menurutnya jangan dulu digunakan untuk minum ternak, karena dipastikan terkontaminasi partikel abu yang juga bisa berpengaruh terhadap hewan.

Memang sampai saat ini belum ada laporan hewan ternak di Tanjab Barat mati karena dampak kabut, umumnya baru sebatas kembung, kecuali jenis unggas yang banyak mati akibat penyakit menular.

"Tapi bagaimanapun tetap harus diantisipasi, kita jangan mengambil tindakan setelah banyak yang mati, dari sekaranglah dilakukan," tandas Hamzah.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved