VIDEO

NEWSVIDEO: Begini Penampakan Bandara Jambi setelah Lebih Sebulan Lumpuh

Pihak otoritas Bandara Sultan Thaha Jambi menyebutkan sebanyak 500 frekuensi penerbangan komersil

Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Fifi Suryani
TRIBUN JAMBI/HANIF BURHANI

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Eko Prasetyo

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pihak otoritas Bandara Sultan Thaha Jambi menyebutkan sebanyak 500 frekuensi penerbangan komersil dari dan ke Jambi dibatalkan selama kabut asap pekat yang menyelimuti daerah ini.

Hal itu berpengaruh besar ke aktivitas bandara Jambi yang biasanya mampu menampung belasan rute penerbangan dari Jakarta menuju Jambi.

Bahkan, akibat kabut asap yang sudah mencapai dua bulan mendera Jambi, bukan hanya tidak adanya kegiatan penerbangan yang berlangsung.  Aktivitas pedagang dan kondisi bandara yang tampak mati dapat dilihat secara langsung sampai saat ini.

"Semenjak musim kabut asap awal September hingga saat ini sudah ada sekitar 500 frekuensi penerbangan yang dibatalkan, karena jarak yang semakin terbatas untuk penerbangan," kata Gurit Setiawan, Manager Operasional Bandara Sultan Thaha Jambi.

Dikatakan Gurit, 500 frekuensi penerbangan yang dibatalkan tersebut diantaranya penerbangan dari berbagai daerah menuju Jambi dan juga sebaliknya.

"Kalau untuk kedatangan dibatalkan, ya otomatis keberangkatannya ya dibatalkan juga," katanya.

Padahal, kata Gurit, jika jarak pandang aman untuk keamanan penerbangan itu setiap harinya total ada 36 frekuensi penerbangan dari dan ke Bandara Jambi tersebut, dan jarak pandang aman melakukan pendaratan dan penerbangan ialah 2.300 meter.

"Sudah hampir dua bulan ini penerbangan masih lumpuh dan belum ada aktivitas penerbangan komersil yang berjalan," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved