Kunjungan Presiden

Jarak Pandang Urungkan Jokowi ke Jambi

Jadwal kedatangan Presiden Joko Widodo ke Jambi batal dikarenakan pekatnya kabut asap yang

Penulis: bandot | Editor: Fifi Suryani
TRIBUN JAMBI/HANIF BURHANI

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Jadwal kedatangan Presiden Joko Widodo ke Jambi batal dikarenakan pekatnya kabut asap yang menyelimuti Kota Jambi, Kamis, (23/9). Sedianya Presiden tiba di Jambi pada Kamis siang sekira pukul 14.55, namun pantauan Tribun hingga pukul 19.50 pesawat kepresidenan belum mendarat di Bandara Sultan Thaha.

Pekatnya kabut asap yang mengakibatkan berkurangnya jarak pandang hingga hanya mencapai 350 meter tidak memungkinkan untuk pendaratan pesawat. Selain itu perubahan agenda kegiatan Jokowi yang berangkat ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah memantau asap di sana juga membuat perubahan jadwal kunjungan ke Jambi.

Komandan Korem 042/Garuda Putih, Kolonel Inf Makmur mengatakan kondisi Bandara Sultan Thaha Jambi diselimuti pekatnya kabut asap, jarak pandang terjauh seharian kemarin hanya sejauh 1.000 meter yakni di pagi hari.

"Jarak pandang turun sampai 400 meter, sangat disayangkan padahal beberapa hari yang lalu sempat mencapai 5.000 meter. Tapi inilah kondisi alam yang tidak bisa kita prediksi, tak bisa dipungkiri kita tertutup kabut asap," kata Danrem.

Menurutnya dua hari ini kondisi jarak pandang di Jambi menurun drastic. Tak hanya Jambi, di Palembang, Sumatera Selatan sebut Danrem juga mengalami hal yang sama. Kondisi pekatnya asap dan mengakibatkan berkurangnya jarak pandang yang sangat drastis menurut Danrem diperkirakan berasal dari kebakaran lahan gambut di perbatasan antara Jambi dan Sumatera Selatan.

Arah angin dari tenggara menuju ke arah utara diperkirakan membawa asap yang berasal dari lokasi kebakaran di wilayah Sumsel.

"Hot spot di Jambi menurut satelit Terra & Aqua dua yang konfidennya 70 ke atas sementara dua lagi konfidennya 70 ke bawah. Sementara di Sumsel titik panas ada 119, kalau kita lihat arah angin dari tenggara ke kita, diperkirakan dari sana," katanya.

Menyambut kedatangan Jokowi, sejumlah pihak telah melakukan persiapan beberapa beberapa hari terakhir. Satgas Penanggulangan Bencana Asap di Jambi juga telah mengerahkan personel dan peralatan untuk mencoba memadamkan kebakaran di sana.

"Kita turunkan helikopter Puma dari sini untuk bantu padamkan titik panas di Bayung Lencir. Ini yang menambah semakin banyak asap," sebut Danrem.

Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Jambi, Henrizal dikonfirmasi Kamis pukul 21.00 mengatakan Presiden urung datang ke Jambi. Menurutnya kondisi cuaca yang tidak memungkinkan karena pekatnya asap membuat pihak istana bakal menjadwalkan lagi kedatangannya.

"Kedatangan Pak Presiden ke Jambi ditunda, kita juga belum dapat kepastian kapan akan dijadwalkan lagi. Menunggu cuaca membaik," katanya.

Sementara itu persiapan menghadapi kedatangan Jokowi ke Jambi ratusan petugas keamanan dari TNI dan Polri disiagakan di Bandara Sultan Thaha. Petugas melakukan pengecekan satu persatu mobil yang terparkir di sekitar bandara tepatnya di sekitar Posko Satgas Bencana Asap di dekat VIP Room Bandara Sultan Thaha.

Di sisi lain di dekat tempat penurunan kargo mobil Presiden Toyota Land Cruiser dengan plat nomor Indonesia 1 telah dipersiapkan.

Danrem mengatakan masih menunggu kepastian dari Preaiden terkait kedatangannya ke Jambi. "Sementara kita masih menunggu kedatangan pak Presiden itupun nanti kalau visibility mencukupi untuk mendarat, tetapi kalau tidak apa besok atau kapan kita masih menunggu. Karena beliau masih bergerak dari Palangkaraya ke Banjarmasin jadi belum bisa dipastikan,"kata Danrem, Kamis sore.

Paling tidak dibutuhkan jarak pandang minimal 800 meter untuk pesawat bisa mendarat, jarak pandang hingga pukul 19.00 hanya sejauh 500 meter.

Pantauan Tribun di lokasi kunjungan, terlihat banyak aparat bersiaga. Mereka diantaranya tampak berjaga di pos BNPB Kumpeh Ulu, mulai dari anggota kepolisian, brimob hingga TNI.

Seperti halnya di Kota Jambi, sepanjang perjalanan hingga kawasan Kumpeh Ulu tersebut, asap pekat menyelimuti udara. Seorang warga yang berada tidak jauh dari pos mengatakan, tidak mengetahui kalau rencananya presiden yang akan berkunjung.

"Tidak ada sambutan istimewa, selain itu warga tidak tahu karena pas lebaran juga," ujar pria yang dipanggil Pak De.

Ditengah masifnya luas hutan dan lahan di Jambi yang terbakar, lokasi yang akan dikunjungi Presiden Jokowi dinilai tak pantas. Sebagaimana diketahui, Jokowi rencananya akan mengunjungi Desa Solok Sakean, Kecamatan Kumpeh Ulu, Muarojambi.

Penilaian itu disampaikan Direktur Walhi Jambi, Musri Nauli. "Yang mau dilihat Jokowi tidak pantas disidak oleh presiden," katanya Kamis (24/9).

Menurut Musri, lahan tersebut adalah lahan perusahaan kecil dan untuk penegakkan hukum cukup dilakukan oleh Polda. Seharusnya presiden mendatangi areal perusahaan yang telah disinyalir oleh polda.

Lokasi kebakaran hutan dan lahan yang dicatat oleh Walhi utamanya ada di Tanjabtim, Tebo, Muarojambi khususnya disekitar Kumpeh. Selain itu ada pula di Kabupaten Sarolangun di daerah Pauh dan Tanjabbar di Tungkal Ulu.

Adapun catatan KKI Warsi sebagaimana dibeber Rudi Syaf, Manajer Komunikasi Warsi di Muarojambi dan Tanjabtim untuk klasifikasi areal terbanyak berstatus di Hak Guna Usaha (HGU) dan hutan lindung gambut. Warsi mencatat selama musim kemarau ini, lahan gambut seluas 33.745 hektare terbakar di dua Kabupaten tersebut.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved