Anggaran Dana Desa

Ada Bank Tawarkan Hadiah Mobil untuk Simpanan Dana Desa

Puluhan miliar rupiah dana desa yang diperuntukkan bagi Kabupaten Tanjung Jabung Barat,

Penulis: Awang Azhari | Editor: Fifi Suryani
KONTAN/BAIHAKI

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Puluhan miliar rupiah dana desa yang diperuntukkan bagi Kabupaten Tanjung Jabung Barat, nangkring di kas daerah Pemerintah Kabupaten. Kondisi ini menarik minat pihak perbankan untuk bisa menyimpan dana tersebut di sana. Bahkan sejumlah iming-iming hadiah pun ditawarkan.

Diamnya dana ini dikarenakan masih banyak desa penerima belum mengajukan Rencana Anggaran Belanja. Realisasi pengucurannya per desa besarannya mencapai Rp 270 juta sampai Rp 300 juta. Saat ini di Tanjung Jabung Barat sebanyak Rp 31 miliar dana desa standby.

Ditanya apa kendala yang terjadi, Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan Desa (Pemdes) Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Agoes Mamoen menyatakan bahwa beberapa administrasi desa sudah selesai, seperti APB-Des, seluruh desa yang ada di Tanjab Barat sudah menyelesaikan. Hanya saja sampai saat ini desa belum belum menyiapkan RAB (Rencana Anggaran Belanja), karena masih banyak yang baru membahas.

"Cuma itu saja, kalau APB-Des semua desa sudah menyelesaikan," katanya kepada Tribun, Kamis (10/9).

Jika RAB sudah disiapkan oleh desa kata Agoes dana bisa langsung dicairkan.

Soal waktu yang kian mepet jelang akhir tahun, menurut dia tak masalah karena rerata kegiatan tidak besar, seperti contoh pembangunan jalan setapak.

Kalau ternyata sampai akhir tahun atau setelah seluruh proses kegiatan masih ada sisa, maka dana itu masuk ke Silpa Desa, bisa digunakan di mata anggaran tahun berikutnya.

"Yang penting sisanya tidak boleh di atas 30 persen, kalau lebih dari 30 persen maka pengucuran dana di tahun berikutnya akan ditunda," tukasnya.

Ditambahkan Agoes, RAB sendiri dibuat oleh Tim Pelaksana Kegiatan Desa yang dibentuk oleh Kepala Desa.

"Yang penting desa sudah siap dengan RAB nya, maka dana dikucurkan," tukas Agoes.

Dipaparkan lebih lanjut, jika dilihat, tahun ini akan ada dana yang cukup besar berputar di desa, terutama Tanjab Barat, pertama setiap desa akan mendapatkan dana Rp 360 juta dari program Gema Desa yang dibiayai APBD.

Kemudian dana desa dari pusat berkisar Rp 270 - Rp 300 juta. Selanjutnya ADD juga di kisaran Rp 200 juta. Sehingga total desa akan mengelola dana kurang lebih Rp 1 miliar.

Dalam pelaksanaannya nanti, satu item pekerjaan bisa dilakukan penggabungan dana, namun harus dipilih. Agoes mencontohkan membangun jalan setapak, bisa menggunakan dua sumber pendanaan semisal dana desa dengan Gema Desa, namun RAB terpisah. Contoh bangunan sepanjang 100 meter, 50 meter menggunakan dana Gema Desa dan 50 meter lagi menggunakan Dana Desa.

"Yang penting RAB nya terpisah, kemudian pertanggung jawabannya juga terpisah. Tidak boleh tumpang tindih," pungkasnya.

Sementara terkait dengan besarnya dana yang dikelola desa, maka mau tidak mau rekening giro milik Pemkab akan membengkak, tersiar kabar bahwa ini menjadi rebutan dari perbankan.

Dari sumber yang Tribun himpun, ada bank yang menawarkan hadiah jika ingin meletakkan dana di sana. Mereka menjanjikan hadiah bawah tangan bisa dalam bentuk mobil.

"Kalau bunga resmi memang masuk ke negara, tapi mereka menawarkan perjanjian lain dalam bentuk hadiah. Kalau disimpan lama kan lumayan juga diputar bank, biasalah itu persaingan antar bank," tukas sumber tersebut.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved