Ibadah Haji

PPIH Jambi Dilema, Calon Jemaah Haji Mau Diberangkatkan Lewat Mana?

Hingga Jumat (4/9) ini panitia pemberangkatan ibadah haji (PPIH) Provinsi Jambi belum dapat memastikan

Penulis: Dedy Nurdin | Editor: Fifi Suryani
TRIBUN JAMBI/TOMMY KURNIAWAN

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedi Nurdin

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Hingga Jumat (4/9) ini panitia pemberangkatan ibadah haji (PPIH) Provinsi Jambi belum dapat memastikan apakah pemberangkatan haji akan tetap melalui jalur bandara udara atau tidak, menyusul semakin memburuknya kabut asap yang melanda Provinsi Jambi dalam beberapa hari terakhir.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi, saat dikonfirmasi melalui Kasubag Humas, Wahyudi mengatakan keputusan pemberangkatan haji dalam kondisi kabut tebal yang terjadi saat ini masih dalam pembahasan.

"Masih dalam pembahasan, paling lambat hari Minggu baru bisa ditentukan. Kalau lewat Palembang itukan kaji buruknya, sampai saat ini masih di bahas,"kata Wahyudi saat dikonfirmasi via telpon seluler, Jumat (4/9) kemarin.

Sebelumnya Kakanwil Provinsi Jambi sempat mengatakan jika memang kondisi tidak memungkinkan lagi untuk dilakukan pemberangkatan lewat Bandara Sulthan Thaha Saifuddin Jambi maka solusi terakhir proses pemberangkatan jemaah haji akan melalui jalur darat. Yakni menuju Palembang dengan menggunakan angkutan darat dan dari Palembang kemudian jemaah haji akan diterbangkan menuju Bandara Internasional Hang Nadim.

Namun, sepeperti disampaikan Wahyudi keputusan tersebut merupakan solusi akhir jika memang tak memungkinkan menggunakan pesawat. Untuk itu, keputan akhir baru dapat diambil paling lambat pada hari Minggu mendatang.

"Sebetulnya ini dilema, karena tidak ada pembahasan sebelumnya soal hambatan kabut asap. Karena ini sifatnya bencana alam. Jadi tidak ada dana pembahasannya untuk anggaran pemberangkatan lewat jalur darat ke palembang," katanya.

Salah satu persoalan yang cukup mengganjal terkait proses pemberangkatan jika harus melalui jalur darat. Karna, dipaparkan wahyudi tidak ada anggaran untuk itu. Sementara, para jemaah harus tiba tepat pada waktunya.

"Kalau pun kaji buruknya harus berangkat lewat palembang berati harus diurus lewat imigrasi laki. Berarti urusannya ke imigrasi di palembang,"katanya.

Persoalan ini lah yang saat ini diakui wahyudi menjadi dilema. Untuk itu, rencana pemberangkatan para jemaah haji ini pun saat ini masih di bahas oleh PPIH yang melibatkan SKPD dijajaran pemerintah provinsi Jambi dan kementrian gama RI.

Namun, ia memastikan proses pemberangkatan tidak akan terbengkalai, meski hari minggu (besok.red) pihak PPIH baru akan mengambil keputusan apakah tetap lewat Bandara Sulthan Thaha Saifudin Jambi ataukah melalui jalur darat menuju Palembang kemudian diterbangkan menuju BHandara Internasional Hang Nadim Batam.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved