Kekerasan pada Jurnalis

Kekerasan pada Wartawati, Kapolda dan Kapolresta Jambi Minta Maaf

Aksi solidaritas yang dilakukan puluhan wartawan di Jambi atas kasus kekerasan terhadap pers

Penulis: rida | Editor: Fifi Suryani
TRIBUN JAMBI/RIDA EFRIANI

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Rida Efriani

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Aksi solidaritas yang dilakukan puluhan wartawan di Jambi atas kasus kekerasan terhadap pers yang dialami Rani ke Polda Jambi, langsung diterima Kabid Humas Polda Jambi AKBP Almansyah.

Dihadapan lebih dari 50 wartawan, Alamansyah mengatakan Kapolda Jambi meminta maaf dan berjanji akan mengusut kasus tersebut.

"Perampasan handphone milik wartawan itu, kami sangat menyesalkan sekali," katanya, Kamis (13/8).

"Kami mendapat informasi dari anggota, saat penggerebekan narkoba ada tembakan. Masyarakat di situ juga diamankan. Termasuk ada 3 wanita yang dibawa dari TKP. Kemungkinan Dia (polisi) tidak tahu dengan kawan kita, Mba Rani. Setelah ditanya, baru tahu lalu dilepas," lanjutnya.

Almansyah mengatakan ke depan kejadian tersebut diharapkan tidak kembali terulang. Ia memastikan penyimpangan yang dilakukan oleh anggota kepolisian kepada masyarakat, khususnya wartawan akan ditindak.

"Kapolda dan Kapolresta Jambi menyatakan mohon maaf kepada wartawan. Ini bukan mau kita. Pelanggaran ini tetap akan kita protes. Sekali lagi untuk masalahan pengambilan hp milik rekan wartawan, kami mohon maaf sebesar-besarnya dan ke depan tidak terulang kembali. Ke depan, hubungan wartawan dengan Polda Jambi bisa berjalan sebaik-baiknya untuk kepentingan publik," tandasnya.

Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, kasus kekerasan terhadap jurnalis tampaknya masih terus terjadi di lingkup Polda Jambi.

Kali ini menimpa Rani, wartawan media cetak di Kota Jambi. Rani mengalami pelecehan saat hendak meliput penggerebekan pesta narboba oleh Polresta Jambi pada 11 Agustus lalu.

Ia yang mengambil foto saat insiden penggerebekan, mengalami intimidasi dan perbuatan tidak menyenangkan dari pihak kepolisian.

Dokumentasinya dipaksa dihapus dan ia dibawa paksa kepolisian ke dalam mobil bersama pelaku yang diborgol. Rani bahkan diancam dipukul oleh petugas kepolisian.

"Saya dibawa ke dalam mobil dengan pelaku yang diborgol. Lalu dibawa katanya mau ke Rumah Sakit Bhayangkara tapi di kantor Golkar (belakang rumah sakit Bhayangkara) saya diturunkan bersama pelaku lain," katanya.

Simak terus Breaking News dengan topik Kekerasan pada Jurnalis, hanya di Tribun Jambi.com.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved