Kisah Tragis Angeline
Kapolri Tanggapi Kasus Tewasnya Bocah Angeline
Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Badrodin Haiti mengatakan, instansinya akan mendalami segala informasi yang berhubungan dengan kasus Angeline.
TRIBUNJAMBI.COM, BEKASI - Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Badrodin Haiti mengatakan, instansinya akan mendalami segala informasi yang berhubungan dengan kasus Angeline. Termasuk informasi mengenai ibu angkat Angeline, Margriet CH Megawe, yang ternyata pernah tinggal di Kota Bekasi pada tahun 2007.
"Tentu semua informasi terkait dengan tersangka atau calon tersangka atau mungkin yang lain akan dilakukan penyidikan oleh Polda Bali," ujar Badrodin di Bekasi, Senin (15/6/2015).
Badrodin mengatakan, seluruh proses penyidikan tersebut harus melibatkan banyak ahli seperti ahli forensik dan juga psikologi. Hal tersebut dilakukan untuk menemukan kemungkinan adanya pelaku lain baik dalam kasus dugaan penelantaran anak maupun kasus pembunuhan Angeline.
Sebelum menetap di Bali, ternyata Angeline pernah tinggal di Bekasi bersama ibu angkatnya, Margriet CH Megawe. Hal itu berdasarkan pengakuan kerabat Margriet dan warga sekitar.
Pada tahun 2007, Margriet menetap di Kampung Sawah Jalan Tambakan RT 08/04 Kelurahan Jatimelati, Kecamatan Pondokmelati, Kota Bekasi.
Tak banyak yang bisa diceritakan oleh warga sekitar mengenai sosok Margriet. Sebab, perempuan yang kini telah dijadikan tersangka penelantaran anak itu sangat tertutup.
Berdasarkan Kartu Keluarga (KK), Angeline tertera sebagai familiy dalam KK Margriet CH Megawe. Dalam KK tersebut, Angeline lahir pada tahun 2007 lalu dengan orangtuanya bernama Hamidah dan Ach. Rosyidi.
Di secarik kertas itu, Margriet lahir tahun 1955 berstatus sebagai Kepala Keluarga sekaligus Ibu Rumah Tangga. Selain Angelina, ada nama lain yakni Christina Telly yang lahir pada 1987. Dalam kertas itu dijelaskan, bahwa Telly merupakan anak kandung Margriet dan D Scardordugh.