Rumah Batu yang Kerap Dijadikan Lokasi Prawedding Terancam Roboh

Namun tampaknya, bangunan bersejarah ini justru terkesan terabaikan. Meski terawat, tak banyak orang yang mengunjunginya.

Penulis: Dedy Nurdin | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI/DEDY NURDIN
Rumah batu di Olak Kemang, Seberang Kota Jambi. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedy N

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Keberadaan rumah batu peninggalan Sayid Idrus bin Hasan Al Jufri atau yang lebih dikenal Pangeran Wiro Kusumo di Jalan KH A Kodir, Pasar Olak Kemang, Seberang Kota Jambi boleh jadi salah satu potensi objek wisata di kawasan kota santri ini.

Namun tampaknya, bangunan bersejarah ini justru terkesan terabaikan. Meski terawat, tak banyak orang yang mengunjunginya. Padahal ini menjadi salah satu objek wisata di Kota Seberang setelah berdirinya Gentala Arasy.

Seperti terlihat pada Sabtu (9/6) sore kemarin. Jika sepintas, dilihat dari tepi jalan. Bangunan ini tampak hanya seperti bangunan kokoh yang mulai rapuh.

Namun, jika kita melihat dari arah depan ternyata masih ada sisa-sisa yang menggambarkan kemegahan istana batu ini. Di depan pintu masuk tampak bangunan gapura bernuansa Eropa. Dengan motif ukiran naga di bawah genteng yang tak lagi berbentuk.

Halamannya tampak bersih dari sampah dedaunan dari pohon tua yang ada di halaman rumah. Sementara bagunan di lantai dua yang terbuat dari kayu masih tersisa nuansa bangunan perumahan Eropa yang dipadu dengan nuansa Melayu.

Nuansa Melayu ini tampak dari bangunan jendela yang mengelilingi lantai dua. Sementara bagian atap yang terbuat dari seng mulai tak berbentuk lagi. Kayu penahannya mulai rapuh.

Sehingga, untuk sekedar melihat-lihat ke dalam bangunan pun membuat tribunjambi.com berpikir dua kali. Ini dikarenakan kodisi bangunan yang rapuh dan dikhawatirkan bisa roboh sewaktu-waktu.

Secara keseluruhan bangunan ini terkesan tampak dibiarkan tetap seperti aslinya. Meski tinggal menunggu waktu runtuhnya. Sungguh sangat disayangkan. Padahal lokasi bangunan dengan luas sekitar dua tumbuk ini sudah masuk sebagai kawasan cagar alam.

Beberapa kali tribun melintas, tak pernah tampak ada warga yang datang hanya untuk sekedar melihat-lihat. Kalau pun ada lokasi ini hanya dijadikan tempat untuk pengambilan foto pra-wedding calon pasangan pengantin.

Apa lagi bangunan ini merupakan bagian sejarah Kota Sebrang yang tak boleh dipisahkan. "Mungkin kurang menarik, karena bangunannya lapuk makanya orang takut nengok ke sano," kata salah seorang remaja yang dijumpai tribun.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved