Kebakaran di Merangin
Warga Merangin Kecewa atas Pelayanan Damkar
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Merangin, khususnya Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Penulis: Herupitra | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Herupitra
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Merangin, khususnya Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pemadam Kebakaran menjadi sorotan warga. Sejumlah warga mengaku sangat kecewa terhadap pelayanan yang diberikan pihak Damkar kabupaten Merangin.
Hal itu terungkap ketika terjadi kebakaran yang menghanguskan satu unit rumah warga di Kelurahan Pematang Kandis, Kota Bangko, Senin (13/4) lalu.
Dalam kejadian tersebut, meski awalnya dua unit armada pemadam kebakaran diturunkan. Namun hanya satu unit yang beroperasi hingga api yang mengamuk tersebut padam. Sementara satu armada lagi ‘menghilang’ setelah menghabiskan satu tangki air.
"Ini kebakaran di tengah kota, kok cuma satu unit yang diterjunkan. Katanya Armada pemadam kebakaran di Merangin ini banyak, kemana yang lainnya,” celutuk Fahri, warga sekitar saat kejadian.
Senada juga dilontarkan warga lainnya, Albert. Dirinya mengaku, kecewa melihat pelayanan damkar yang menurutnya terkesan asal-asalan.
Bahkan dirinya yang mengaku, berada di lokasi kebakaran tersebut sejak awal hingga api padam. Dari pengamatannya, hanya satu unit pemadam kebakaran yang diterjunkan penuh untuk mengatasi kejadian tersebut.
“Lihat sendiri hanya satu unit mobil yang memadamkan api, padahal ini kejadian di tengah kota Bangko. Jadi untuk apa armada damkar yang lain," kesalnya.
"karena cuma satu unit mobil yang bekerja, pas air nya habis dan mobil tersebut pergi mengisi air, api sudah menyala lagi," imbuh Albert.
Bahkan sejumlah warga juga mengatakan, padamnya api di rumah yang terbakar tersebut bisa dikatakan bukan karena kinerja damkar. Akan tetapi memang karena material rumah yang bisa dilalap api tersebut memang sudah habis.
"Api ini padam karena sudah tidak ada lagi yang dimakan. Kita tidak mengatakan damkar tidak bekerja, hanya saja kita sangat menyayangkan kenapa cuma satu unit mobil yang diturunkan hingga selesai," ungkap warga lainnya.