SDA Indonesia Hanya Sumbang 25 Persen untuk Ekonomi

Indonesia yang dikatakan sebagai negara kaya sumber alam, namun guru besar ekonomi sumber daya alam fakultas

Penulis: Teguh Suprayitno | Editor: Fifi Suryani

Laporan Wartawan Tribun Jambi Teguh Suprayitno

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Indonesia yang dikatakan sebagai negara kaya sumber alam, namun guru besar ekonomi sumber daya alam fakultas ekonomi dan manajemen Institut Pertanian Bogor, Akhmad Fauzi mengatakan SDA Indionesia hanya mampu memberikan 25 persen untuk kontribusi ekonomi.

“Jadi yang katanya kaya itu, hanya memberikan 25 persen saja,” katanya saat memberi kuliah umum di aula Universitas Batanghari, Jambi, Jumat (10/4).

Hal itu kata Fauzi dikarenakan banyak biodiversity di Indonesia yang tak bisa dimanfaatkan dengan baik.

Dia menunjukkan bahwa taman nasional Lauser di Aceh bisa menghasilkan tujuh hingga sembilan miliar dolar pertahun, hasil biodiversity di Indonesia bisa mencapai 56-490 juta dolar per tahunnya. Kart di Indoensia bisa menghasilkan sumbangan ekonomi hingga 33 juta dolar pert tahun, belum lagi formasi kelautan, Padang lamun dan juga terumbu karang.

Menurutnya sistem politik di Indonesia saat ini cukup mengganggu sektor ekonomi. Selain itu banyak program pembangunan di Indonesia yang tidak berkelanjutan, yang membuat Indonesia sulit untuk maju. Padahal era 50-an Indoensia dan negara Asia lainnya dalam posisi yang sama, namun setelah masa kemerdekaan, Jepang, Korea tumbuh melesat, sementara Indonesia masih dalam garis bawah.

“Kedepan negara berkembang dan negara maju tidak lagi relevan, karena kedepan yang membedakan adalah negara innovation rich atau innovation poor,” katanya.

Dengan menunjukkan kelemahan Indonesia, dia ingin agara anak-anak muda di Indonesia, termasuk Jambi bisa menggugah untuk memajukan Indonesia. Senada dengan itu, Hartono, wakil Rektor III Unbari juga mengatakan tujuan dari kuliah umum ini adalah untuk membuka wawasan penggunaan sumber daya alam bagi pembangunan Indonesia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved