Harga BBM
Konsumsi Pertamax Terus Meningkat
Sejak diputuskan mencabut subsidi premium, harga bahan bakar RON 88 itu pun naik-turun.
Penulis: Teguh Suprayitno | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Sejak diputuskan mencabut subsidi premium, harga bahan bakar RON 88 itu pun naik-turun. Terahir pada 28 Maret, pemerintah kembali menaikkan harga premium menjadi Rp 7.300, atau naik Rp 500 dari harga sebelumnya.
Naiknya harga minyak mentah dunia juga memicu kenaikan BBM non subsidi lainnya, seperti pertamax. Saat ini harga pertamax di pasarkan Rp 10.200 per liternya. Sales Representatif Terminal BBM Jambi, Misbah Bukhori mengatakan konsumsi pertamax di Jambi terus meningkat seiring dengan selisih premium dan pertamax menipis.
Dirinya mengatakan dari data yang dia miliki, saat harga premium dipasarkan Rp 6.800 per liter, dan pertamax Rp 10.200, jumlah konsumsi pertamax mencapai 22,7 kiloliter per harinya. Kemudian pada 28 Maret pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menaikan harga RON 88 menjadi Rp 7.300, sementara harga pertamax masih tetap di harga Rp 10.200. Konsumsi pertamax pun terpantau meningkat, hingga 4 Maret kemarin, konsumsi pertamax rata-rata menjadi 25 kiloliter per hari.
Misbah mengatakan kenaikan konsumsi pertamax sejurus dengan jarak harga premium dan pertamax yang semakin kecil. “Kan sekarang selisihnya cuma Rp 2000an, jadi orang banyak yang pakai pertamax,” katanya, Senin (6/4).
Dia pun menyikapi wajar, penggunaan pertamax yang terus meningkat. Sebab katanya pertamax memiliki komposisi yang lebih baik dibanding dengan premium. Kadar oktan yang dikandung pertamax mencapai 92, sementara premium hanya 88.
“Pertamax ini banyak keunggulannya, kalau pakai pertamax mesin itu lebih halus dan awet, karena pembakarannya dia lebih sempurna, dan ramah lingkungan,” kata Misbah.