Harga BBM

Pengamat Komoditas: Minyak Bisa Sentuh US$ 15

Dennis Gartman memiliki kabar buruk bagi pasar minyak, yakni harganya akan tergerus lebih dalam lagi.

Editor: Fifi Suryani
Bloomberg/Xabier Mikell

TRIBUNJAMBI.COM, NEW YORK - Dennis Gartman memiliki kabar buruk bagi pasar minyak, yakni harganya akan tergerus lebih dalam lagi.

Dalam sebuah interview dengan CNBC.com, Raja Komoditas ini mengatakan bahwa adanya kombinasi cadangan yang melonjak dengan cepat dan penguatan dollar dapat menyebabkan harga minyak bisa berakhir di level US$ 15 pada akhir tahun.

"Selama berbulan-bulan saya mengatakan bahwa harga minyak menuju posisi tinggi sebelah kiri ke posisi rendah sebelah kanan dalam sebuah grafik. Bukan hal yang mengejutkan jika harganya mencapai level US$ 15," jelas kontributor CNBC itu.

Belakangan, harga minyak memang tertekan cukup dalam dan turun lebih dari 50%. Saat ini, posisi harga minyak berada di kisaran US$ 40 per barel. Para trader berharap, pulihnya ekonomi di AS dan Eropa dapat sedikit mengerek harga minyak.

Pada awal Februari, harga minyak berada pada reli yang cukup tinggi dari posisi terendahnya. Namun, menurut Gartman, masih terlalu dini untuk menilai kenaikannya akan berlangsung dalam jangka panjang. Apalagi mengingat cadangan minyak masih terus meningkat.

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved