Bukan Melarang, Usman Ermulan Sayang Karier Birokrasi Muklis

‎Tersiar kabar selama ini jika H Muklis, merupakan sosok yang disokong oleh politisi senior Usman Ermulan

Penulis: Awang Azhari | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI/AWANG AZHARI
Sekda Tanjabbar H Muklis saat mendaftar ke NasDem, Selasa (3/3). 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Awang Azhari

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL -‎ Tersiar kabar selama ini jika H Muklis, merupakan sosok yang disokong oleh politisi senior Usman Ermulan untuk ikut bertarung di Pilkada Desember mendatang. Prediksi masyarakat ini tak lain karena kedekatan keduanya.

‎Namun terakhir disebut ada perubahan yang cukup drastis, di mana Usman Ermulan menarik dukungan. Sontak kabar ini menjadi pembicaraan hangat.

‎Dikonfirmasi hal tersebut, Usman Ermulan menjelaskan bahwa memang awalnya ia memberi support Muklis, namun sesuai aturan yang berlaku ketika itu, di mana pemilihan dilakukan 2018. Usman berusaha memperjuangkan pria yang kini menjabat sebagai Sekda itu untuk menjadi Plt Bupati jelang Pilkada.

"Kita perjuangkan pejabat bupati itu Sekda dari masing-masing daerah, dari pada pemerintah susah melalui gubernur cari orang luar daerah yang tidak tahu kondisi," jelas Usman, Selasa (17/3).

Tapi undang-undang berubah, Pilkada dilakukan serentak Desember 2015. Karena itu Sekda yang sudah terlanjur disebut-sebut akan maju diberi penjelasan oleh Usman Ermulan untuk mempertimbangkan statusnya sebagai PNS.

‎Masa kerja Muklis yang masih 14 tahun dinilai sangat panjang, hal ini kata Usman sayang jika harus dicopot karena maju Pilkada. "Saya memberi pertimbangan, kalau mengejar jabatan politik dan berhenti, harus difikirkan betul," urai mantan Anggota DPR RI ini.

Apalagi lanjut Usman, Muklis diundang ikut tes di Kementrian PDT untuk eselon 1dalam waktu dekat, artinya pusat melihat pria yang terkenal ramah itu memiliki potensi dan kemampuan yang bagus, sehingga dianggap karier birokrasinya masih panjang sekali.

"Panjang sekali kariernya, itu nanti sekelas Dirjen, dan tidak menutup kemungkinan ada ruang yang lebih besar di pusat. Setelah itu baru pulang ke daerah, bagun daerah," tukasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved